Tiga Pintu Tempat Masuknya Krisis Ekonomi Yang Wajib Kita Tau
inti mendasar dari materi Tiga Pintu Tempat Masuknya Krisis Ekonomi, bahwa setiap masyarakat negara wajib mempunyai kemampuan pemahaman seputar materi ekonomi, hal ini dikarenakan dengan kemajuan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. wajib dicatat bahwa gaji lulusan ekonomi termasuk yang tertinggi dari disiplin apapun. Penelitian yang berbeda cenderung menemukan nilai gaji lulusan ekonomi cukup dibayar dengan bagus. Kemampuan ilmu ekonomi misalnya pengambilan keputusan: Apa yang wajib dilakukan bisnis untuk menaikkan margin keuntungan.
Tiga Pintu Tempat Masuknya Krisis Ekonomi
Namun kami menemukan suatu opini yang kami rasa wajib untuk menjadi acuan para pemimpin di negara ini khususnya dalam memacu peningkatan kualitas ekonomi Indonesia yang bentuknya lebih kepada pencegahan supaya krisis yang sangat tidak kita inginkan itu tidak terjadi lagi. Inilah artikel mengenai tiga pintu yang menjadi tempat masuknya krisis ekonomi di negara kita. Dengan memahami artikel ini, mudah – mudahan kita bersama Bisa mencegah terbukanya kembali tiga pintu tersebut supaya krisis ekonomi cepat menjauh dari negeri tercinta ini.
Tiga Pintu Tempat Masuknya Krisis Ekonomi
Dari informasi yang kami kutip dari berbagai sumber, di bulan Juni 2017 lalu Agus Martowardojo selaku Menteri Keuangan pernah mengatakan bahwa krisis ekonomi yang melanda Eropa itu Bisa masuk ke negara Indonesia melewati tiga pintu, yaitu melalui pintu perdagangan, pintu keuangan, dan kepercayaan. Hal ini beliau sampaikan sesaat setelah mengadakan rapat Komisi Keuangan di DPR RI beberapa waktu lalu.Melalui pintu perdagangan diprediksi bahwa nilai ekspor Indonesia akan menjalani guncangan. Terbukti di April 2017 yang lalu sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik tercatat bahwa Indonesia menjalani defisit nilai ekspor sebesar US$ 641 juta lebih. Hal ini diakibatkan nilai impor yang terjadi di pasar perdagangan lebih besar dibanding nilai ekspor dari dalam negeri. Besarnya nilai impor saat itu mencapai US$ 16,62 Miliyar, sedangkan nilai ekspor hanya mencapai US$ 15,98 Miliyar. Meskipun demikian beliau mengatakan bahwa Indonesia tidak wajib bergantung di nilai ekspor aja meskipun hal tersebut memang ada pengaruhnya terhadap stabilitas keuangan negara yang memicu terjadinya krisis ekonomi.
Agus juga mengatakan bahwa pemerintah masih wajib untuk meninjau kembali masalah pengendalian impor. Hal ini diperlukan sebab pemerintah juga masih kesulitan dalam mengatur kebijakan ekspor. Dan bila pembatasan impor ini dilakukan, maka hal yang wajib menjadi pertimbangan pemerintah yaitu kepastian pemenuhan kebutuhan domestik dengan produksi dari dalam negeri. Berarti bila kebutuhan dalam negerti Bisa terpenuhi dengan produksi dalam negeri, maka nilai impor Bisa ditekan. bila produksi dalam negeri tidak Bisa mencukupi kebutuhan domestik maka resikonya yaitu timbulnya kelangkaan dan memicu meningkatnya inflasi.
Dan untuk mengatasi masuknya krisis ekonomi melalui pintu keuangan dan kepercayaan, Beliau telah menyampaikan bahwa kondisi krisis yang melanda Eropa telah merangsang pemerintah kita untuk menjalankan konsolidasi penyehatan keuangan. Dan sebagai antisipasinya, pemerintah kita juga telah membentuk protokol manajemen krisis yang berfungsi untuk menstabilkan kesehatan fiskan, menstabilkan rasio utang negara, dan memperkokoh kondisi ekonomi domestik.
Beberapa Langkah Yang Dilakukan Pemerintah untuk Mencegah Krisis Ekonomi
Mengenai ketahanan fiskal sebenarnya pemerintah kita optimis sanggup untuk tetap menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tetap berada di bawah angka 3%. Di sisi lain, pemerintah juga terus menjalankan perbaikan iklim investasi dan memperbaiki kondisi infrastruktur dengan tujuan untuk menjaga pergerakan pertumbuhan ekonomi supaya kuat terhadap ancama krisis ekonomi.
Dan informasi terbaru di sektor utang yang muncul baru – baru ini yaitu fasilitas pinjaman sebesar US$2 Miliyar sukses didapatkan oleh pemerintah kita dari Bank Dunia. Meskipun sebenarnya dana ini baru Bisa dimanfaatkan apabila pemerintah tidak memenuhi keperluan pembiayaan dan juga defisit anggaran. Misalkan krisis Eropa semakin memburuk, maka asumsi ekonomi makro yang mempunyai ketetapan defisit senilai 2,23% tentunya akan semakin meningkat.
Dengan beberapa langkah – langkah ini, pemerintah yakin krisis ekonomi yang mengancam di tengah kondisi ekonomi global yang sedang bergejolak, maka Indonesia masih mempunyai ketahanan ekonomi yang cukup mampu untuk menghadapi gejolak ekonomi global tersebut.
Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Tiga Pintu Tempat Masuknya Krisis Ekonomi Yang Wajib Kita Tau"
Posting Komentar