. Dilema Daging Sapi Indonesia Yang Wajib Kita Tau - Artikel Pendidikan Ekonomi

Dilema Daging Sapi Indonesia Yang Wajib Kita Tau


Hal mendasar dari materi Dilema Daging Sapi Indonesia, bila setiap warga negara wajib mempunyai kepahaman seputar materi ekonomi, hal ini dikarenakan dengan kemajuan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. wajib dicatat bahwa gaji lulusan ekonomi termasuk yang tertinggi dari disiplin apapun. Penelitian yang berbeda cenderung menemukan nilai gaji lulusan ekonomi cukup dibayar dengan bagus. Ini mengajarkan kita bagaimana Tips membuat pilihan, yang sangat penting dalam bisnis.


Dilema Daging Sapi Indonesia



Seperti yang telah kita ketahui di media-media Indonesia, harga daging sapi di berbagai daerah merangkak naik. Pemerintah telah menjalankan beberapa kali rapat namun harga sepertinya tidak goyah juga. Semua rakyat berharap apabila harga daging Bisa cepat turun kembali. Solusi dari pemerintah untuk mendatangkan daging import dari luar untuk menurunkan harga dianggap solusi yang terbaik.

Penolakan Para Pedagang Sapi
Daging sapi beku import saat ini baru masuk ke tanah air sejumlah 16 ton dari total 800 ton yang datang via udara, dan diharapkan sejumlah 2.0 ton lainnya akan tiba melalui jalur Bahari di beberapa hari setelah itu. Namun nyatanya Hakikat di lapangan berbeda dengan yang diharapkan oleh pemerintah. Para pedagang menolak menjual daging beku ini Sebab menurut mereka, daging import ini akan merusak harga pasar. 

Tentu aja hal ini bertentangan dengan misi Bulog yang memang diberikan mandat oleh pemerintah untuk menurunkan harga. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang sebelumnya merasa optimis daging sapi akan diterima oleh pasar, mengaku cukup kaget dengan reaksi tersebut. Dan beliau mengatakan bila Bulog akan terus berusaha mencari pasar-pasar yang lain mau bekerja sama.

Alasan dari para pedagang sapi pun berubah-rubah. Dari mulai daging sapi beku itu sulit untuk mereka simpan mengingat daging sapi beku akan mudah leleh dan rusak bila terkena udara langsung, juga menurut mereka kualitas daging sapi itu kurang bagus. Menurut mereka daging sapi beku tersebut mempunyai lemak yang lebih banyak dibanding daging sapi yang mereka miliki. Para pedagang sapi mengaku bila mereka telah membeli daging-daging dengan harga yang mahal untuk dijual, saat daging-daging import ini masuk ke pasar, bagaimana dengan nasib daging mereka yang mahal?

Lain alasan pedagang, lain pula alasan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Mereka juga beralasan bila penjualan itu tidak dikonsultasikan dahulu dengan mereka. Bulog menjalankan operasi pasar sendiri dengan memakai nama Bulogmart. Tentu aja gebrakan dari bulog ini akan merugikan para pedagang. Semestinya menurut mereka, Bulog menjual daging tersebut dengan bekerja sama dengan mereka.

Tentu gerakan yang dilakukan oleh pemerintah ini kontradiksi dengan apa yang diharapkan pedagang daging sapi yang notabene ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dan ternyata penolakan ini juga muncul di daerah dimana dibeberapa daerah, pedagang menjalankan demo terhadap operasi yang dilakukan pemda setempat.

Kebutuhan Rakyat Mendesak
Berlainan dengan para pedagang yang dilapangan dengan cara terang-terangan menunjukkan ketidak setujuannya terhadap daging murah yang disebar oleh pemerintah, rakyat sebagaimana layaknya konsumen justru mengharapkan daging sapi ini harganya turun kembali. Banyak dari warga beberapa hari ini akhirnya mengalihkan konsumsi mereka dari daging sapi ke ikan Sebab tingginya harga daging sapi yang menembus harga Rp. 100.000. Tingginya harga daging sapi ini juga terasa di daerah-daerah, bahkan di Cirebon harga daging sapi mencapai Rp. 110.000!.

Pemprov DKI Jakarta melalui event UMKM Expo di taman IRTI Monas melempar daging bersubsidi dengan harga Rp. 80.000 dan tanpa Bisa dikira, daging sapi ini langsung habis diserbu oleh masyarakat hanya dalam satu jam! Dari fakta yang ada terlihat bila memang kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi murah itu sangat tinggi dan bertentangan tentunya dengan berbagai alasan yang dikemukakan oleh para pedagang di atas.

Masyarakat yang membutuhkan daging sapi ini ternyata berasal dari berbagai lapisan. Bukan hanya warga miskin aja yang berharap akan daging sapi murah. Dari media-media kembali terlihat bagaimana ahok dan beberapa warga miskin merasa kesal Sebab ternyata daging sapi murah hasil dari operasi pasar ternyata banyak di borong oleh warga-warga yang mampu sehingga rakyat kecil sendiri tidak kebagian.

Mendapatkan keuntungan yang besar terutama di waktu yang hanya terjadi sekali dalam setahun tentu Asa dari semua pedagang. Namun seyogyanya, pedagang pun juga wajib memperhatikan kebutuhan rakyat yang saat ini membutuhkan. Memang benar alasan dari para pedagang bila tugas pemerintah yang wajib Bisa menekan harga daging sapi distributor lokal supaya para pedagang Bisa menjual murah. Namun tentunya saling lempar kesalahan ini di akhirnya hanya akan mengorbankan kepentingan orang banyak.

Seiring dengan datangnya 3000 ton daging sapi beku ke Indonesia ini, banyak orang berharap daging ini selain menguntungkan konsumen di Indonesia juga tidak merugikan pedagang setempat. Tentunya wajib sinergi yang tepat antara APPSI dan pemerintah sehingga masalah daging sapi ini tidak menjadi dilema yang berkepanjangan. Kita tunggu aja bagaimana isu daging sapi ini bergulir kedepan. (nm)

Sumber: dari berbagai sumber
logo
Berbagi Ilmu Itu Indah.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Subscribe Our Newsletter

    Related Posts

    Buka Komentar
    Tutup Komentar

    Belum ada Komentar untuk "Dilema Daging Sapi Indonesia Yang Wajib Kita Tau"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel