Perekonomian di Sektor Pertanian, Sistem Pertanian di Jepang Yang wajib Kita Baca
inti mendasar dari materi Perekonomian di Sektor Pertanian, Sistem Pertanian di Jepang, bahwa setiap masyarakat negeri wajib mempunyai kepahaman seputar pembahasan ekonomi, hal ini dikarenakan dengan kemajuan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. wajib dicatat bahwa gaji lulusan ekonomi termasuk yang tertinggi dari disiplin apapun. Penelitian yang berbeda cenderung menemukan nilai gaji lulusan ekonomi cukup dibayar dengan bagus. Ini mengajarkan kita bagaimana Tips membuat pilihan, yang sangat penting dalam bisnis.
Perekonomian di Sektor Pertanian, Sistem Pertanian di Jepang
Tahukah kita berapa luas Tanah pertanian di Indonesia? Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2013, Indonesia mempunyai sekitar 95.81 juta hektar Tanah potensial untuk pertanian. Lantas berapa kontribusi dari sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB)? Mengutip Renstra Kementerian Pertanian 2017-2019, rata-rata kontribusi sektor pertanian periode 2010-2014 terhadap PDB sebesar 10.26%.
Bagaimana dengan Jepang? Kali ini kita akan melihat sekilas sektor pertanian di Jepang. Selain itu kita juga akan mengupas tantangan-tantangan perekonomian di sektor pertanian, beserta alternatif solusinya.
Jepang mempunyai luas wilayah sekitar 378 ribu km2 atau setara dengan tiga kali Pulau Jawa. Negara ini menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
wajib dicatat bahwa lingkup sektor pertanian (agricultural sector) bukan hanya mengenai padi, namun juga hasil perkebunan, buah-buahan, dan sayur-mayur, serta output agrikultur lainnya, seperti gandum dan jagung.
Namun dalam realita, negara Jepang pun saat ini sedang menghadapi permasalahan yang tidak kalah rumit seperti negara agraris lainnya, termasuk Indonesia. Adapun persoalan tersebut antara lain tercermin dari total area pertanian di Jepang yang hanya berkisar di angka 12% dari seluruh wilayah Jepang. Selain itu sektor pertanian Jepang baru membagikan kontribusi sebesar 1% terhadap PDB (Business Vancouver, Farm offers desire for Japan’s moribund agricultural sector, 12 Mei 2017).
Disisi lain, Indonesia menemui persoalan serius di sektor pertanian berupa:
Kembali di masalah yang dihadapi oleh negara Jepang, untuk mengatasi persoalan di sektor pertanian, pemerintah Jepang menjalankan beberapa langkah strategis. Adapun langkah-langkah tersebut akan kita uraikan dibawah ini.
Menyadari bahwa problem di sektor pertanian yaitu masalah serius, pemerintah Jepang menerapkan kebijakan-kebijakan, yang intinya merupakan program adaptasi dengan lingkungan. dengan cara riil, kebijakan itu diwujudkan dengan Tips:
Selain itu, di bidang pendidikan mulai dikembangkan Education Center yang ditujukan kepada anak-anak dan remaja, yakni dengan mengajarkan mereka Tips bertani dengan cara modern, metode pengolahan hasil pertanian, serta ilmu nutrisi. Untuk menyukseskan program ini, pemerintah daerah dilibatkan dengan cara langsung.
Bahkan banyak pemerintah daerah (setingkat perfecture/propinsi dan municipal/kotamadia) dengan cara rutin mengadakan festival produk pertanian, beragam kuliner, dan makanan ringan (snack) hasil pertanian, diberbagai wilayah sebagai bentuk dukungan serius pemerintah di sektor pertanian (United States Department of Agriculture, Trip Report-Japanese Agricultural Situation, 17 August 2012).
Dalam situs resmi The Japanese Ministry of Agriculture, Forestry in addition to Fisheries (www.maff.go.jp) Bisa dijumpai agenda-agenda yang ditujukan untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata kuliner yang terintegrasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Beberapa contoh yang Bisa disebut antara lain festival makanan, lomba memasak, pameran makanan dan minuman, serta wisata kuliner ke destinasi tertentu.
Pemerintah Jepang juga bekerja sama dengan penyedia jasa wisata ataupun biro perjalanan sebagai bagian integral dari kampanye mempromosikan hasil budidaya sektor pertanian dan sektor terkait. Dalam hal ini, pariwisata dan kuliner menjadi satu kesatuan yang dimanfaatkan untuk menarik wisatawan, bagus lokal ataupun mancanegara.
Kesimpulan, Jepang telah menunjukkan upaya serius dalam mengatasi permasalahan di sektor pertanian, dengan berbagai kebijakan dan inovasi, melalui kerjasama berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, masyarakat umum, serta sektor usaha dan pariwisata. **
Artikel Ekonomi :
Mencermati Perkembangan Kekuatan Ekonomi China
Sustainable Development Goals: mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan
Pembangunan Perdesaan (Rural Development)
Urban Agriculture: sepenting itukah?
Bagaimana dengan Jepang? Kali ini kita akan melihat sekilas sektor pertanian di Jepang. Selain itu kita juga akan mengupas tantangan-tantangan perekonomian di sektor pertanian, beserta alternatif solusinya.
Jepang mempunyai luas wilayah sekitar 378 ribu km2 atau setara dengan tiga kali Pulau Jawa. Negara ini menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
wajib dicatat bahwa lingkup sektor pertanian (agricultural sector) bukan hanya mengenai padi, namun juga hasil perkebunan, buah-buahan, dan sayur-mayur, serta output agrikultur lainnya, seperti gandum dan jagung.
Namun dalam realita, negara Jepang pun saat ini sedang menghadapi permasalahan yang tidak kalah rumit seperti negara agraris lainnya, termasuk Indonesia. Adapun persoalan tersebut antara lain tercermin dari total area pertanian di Jepang yang hanya berkisar di angka 12% dari seluruh wilayah Jepang. Selain itu sektor pertanian Jepang baru membagikan kontribusi sebesar 1% terhadap PDB (Business Vancouver, Farm offers desire for Japan’s moribund agricultural sector, 12 Mei 2017).
Disisi lain, Indonesia menemui persoalan serius di sektor pertanian berupa:
- sumber daya manusia yang bekerja (berminat bekerja) di sektor pertanian yang semakin berkurang.
- pemanfaatan teknologi yang masih jauh tertinggal.
- permodalan yang terbatas.
- infrastruktur seperti irigasi (bendungan dan waduk) yang masih minim.
- kebijakan pemerintah yang belum maksimal di sektor pertanian.
Kembali di masalah yang dihadapi oleh negara Jepang, untuk mengatasi persoalan di sektor pertanian, pemerintah Jepang menjalankan beberapa langkah strategis. Adapun langkah-langkah tersebut akan kita uraikan dibawah ini.
Menyadari bahwa problem di sektor pertanian yaitu masalah serius, pemerintah Jepang menerapkan kebijakan-kebijakan, yang intinya merupakan program adaptasi dengan lingkungan. dengan cara riil, kebijakan itu diwujudkan dengan Tips:
- untuk menghadapi ketidakstabilan tanah karena seringnya terjadi gempa dan tsunami, dilakukan perubahan pola bertanam dengan metode hidroponik (budidaya menanam dengan memakai sarana air, tanpa memakai tanah).
- untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin bertambah, pemerintah Jepang mempromosikan gerakan Urban Agriculture, yakni mendorong masyarakat perkotaan untuk memanfaatkan Tanah pekarangan yang dimiliki sebagai media bertanam sayur dan buah untuk dijual di pasar lokal.
Selain itu, di bidang pendidikan mulai dikembangkan Education Center yang ditujukan kepada anak-anak dan remaja, yakni dengan mengajarkan mereka Tips bertani dengan cara modern, metode pengolahan hasil pertanian, serta ilmu nutrisi. Untuk menyukseskan program ini, pemerintah daerah dilibatkan dengan cara langsung.
Bahkan banyak pemerintah daerah (setingkat perfecture/propinsi dan municipal/kotamadia) dengan cara rutin mengadakan festival produk pertanian, beragam kuliner, dan makanan ringan (snack) hasil pertanian, diberbagai wilayah sebagai bentuk dukungan serius pemerintah di sektor pertanian (United States Department of Agriculture, Trip Report-Japanese Agricultural Situation, 17 August 2012).
Dalam situs resmi The Japanese Ministry of Agriculture, Forestry in addition to Fisheries (www.maff.go.jp) Bisa dijumpai agenda-agenda yang ditujukan untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata kuliner yang terintegrasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Beberapa contoh yang Bisa disebut antara lain festival makanan, lomba memasak, pameran makanan dan minuman, serta wisata kuliner ke destinasi tertentu.
Pemerintah Jepang juga bekerja sama dengan penyedia jasa wisata ataupun biro perjalanan sebagai bagian integral dari kampanye mempromosikan hasil budidaya sektor pertanian dan sektor terkait. Dalam hal ini, pariwisata dan kuliner menjadi satu kesatuan yang dimanfaatkan untuk menarik wisatawan, bagus lokal ataupun mancanegara.
Kesimpulan, Jepang telah menunjukkan upaya serius dalam mengatasi permasalahan di sektor pertanian, dengan berbagai kebijakan dan inovasi, melalui kerjasama berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, masyarakat umum, serta sektor usaha dan pariwisata. **
Artikel Ekonomi :
Mencermati Perkembangan Kekuatan Ekonomi China
Sustainable Development Goals: mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan
Pembangunan Perdesaan (Rural Development)
Urban Agriculture: sepenting itukah?
Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Perekonomian di Sektor Pertanian, Sistem Pertanian di Jepang Yang wajib Kita Baca"
Posting Komentar