. Mencermati Perkembangan Kekuatan Ekonomi China Yang Wajib Kita Tau - Artikel Pendidikan Ekonomi

Mencermati Perkembangan Kekuatan Ekonomi China Yang Wajib Kita Tau


Pengetahuan mendasar seputar materi Mencermati Perkembangan Kekuatan Ekonomi China, bahwa setiap warga negeri wajib mempunyai kemampuan pemahaman seputar pembahasan ekonomi, hal ini erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. Misalnya, karir paling populer yang Bisa dikejar kebanyakan dengan gelar ekonomi. Ekonomi mengajarkan bagaimana membuat keputusan yang tepat. Ini mengajarkan kita bagaimana Tips membuat pilihan, yang sangat penting dalam bisnis.


Mencermati Perkembangan Kekuatan Ekonomi China


di artikel ini kita akan membahas kekuatan ekonomi China dalam perekonomian global. Pertama-tama kita akan melihat sejarah perekonomian China beberapa dekade kebelakang, setelah itu reformasi ekonomi China di perkembangan berikutnya, serta situasi perekonomian China di peta persaingan ekonomi global saat ini.

Mencermati Perkembangan Kekuatan Ekonomi China
Data yang tercatat di Bank Dunia dalam situsnya di data.worldbank.org, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi China stabil di kisaran angka 7% sejak 2014 hingga 2017, meskipun ada catatan bahwa di waktu-waktu tersebut, China juga menjalani perlambatan ekonomi, sehingga membuat pemerintah setempat mengambil salah satu kebijakan yang tergolong ekstrim, yakni menjalankan devaluasi mata uang Yuan.

Sementara sebagai perbandingan, kondisi perekonomian global menjalani penurunan karena krisis ekonomi yang sempat dialami oleh beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang. Tercatat, pertumbuhan ekonomi global di 2017 hanya mencapai 2-3%.

Menengok sejarah perekonomian China beberapa dekade lalu, di awal 1970’an, pertumbuhan ekonomi China hanya berkisar di angka 3%. Sistem pemerintahan yang bersifat sosialis-komunis membuat tidak banyak perkembangan perekonomian di periode ini. Konsentrasi kegiatan ekonomi lebih banyak berputar di sektor pertanian tradisional, sehingga memasukkan China dalam kategori negara yang sedang berkembang (developing country).

Dalam perkembangan berikutnya, China menjalankan reformasi besar-besaran di bidang ekonomi. Reformasi ekonomi China dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang akan dijelaskan lebih rinci dibawah ini.

Reformasi ekonomi China dimulai dengan menjalankan pembangunan wilayah perdesaan (rural development) dimulai sejak 1978 hingga dengan 1984, dengan membagikan keleluasaan untuk masyarakat lokal untuk mengelola sektor pertanian dan menjual hasil pertanian dari Tanah yang mereka gunakan, serta melalui pemberian kredit hingga dengan jumlah tertentu untuk membantu para petani. Hasilnya merupakan meningkatnya produksi pertanian, efisiensi di proses produksi, hingga tingginya produktivitas para pekerja di sektor ini; sehingga mendorong munculnya banyak wirausahawan di sektor pertanian, yang diikuti dengan meningkatnya investasi dan tabungan masyarakat pedesaan.

Tahap kedua merupakan reformasi ekonomi terkait masalah perkotaan (urban sector), yang dimulai cepat setelah berhasilnya reformasi wilayah perdesaan hingga dengan awal 1990'an. Salah satu upaya merupakan dengan menerbitkan ijin untuk perusahaan-perusahaan yang telah memenuhi persyaratan tertentu, untuk mengelola usahanya dengan cara mandiri, tanpa campur tangan negara. Hasilnya merupakan sistem manajemen yang lebih efisien dan efektif, sehingga menunjang kegiatan perekonomian, khususnya dalam industri manufaktur.

Reformasi ekonomi berikutnya dimulai awal 1990'an, antara lain dengan membagikan kesempatan yang lebih luas kepada sektor usaha pribadi (private sector), setelah itu menjalankan reformasi peraturan mengenai migrasi antara wilayah rural-urban, sistem perbankan, sistem perpajakan, perdagangan luar negeri, serta foreign direct investment, untuk melonjakkan laju perekonomian nasional. Adapun salah satu wujud Aplikasi reformasi tersebut merupakan pelonggaran terhadap kebijakan terkait dengan keluarga berencana, atau yang lebih dikenal dengan istilah one child policy.

di era selanjutnya, China mulai melaksakan kebijakan privatisasi dan liberalisasi perdagangan melalui kerjasama dengan negara-negara lain, diantaranya lewat the entire world Trade Organization (WTO). Selain itu China juga mengembangkan kerjasama perdagangan dengan ASEAN dan forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Sedangkan reformasi di sektor perdagangan (domestik ataupun internasional) merupakan dengan mengurangi tarif perdagangan serta mengembangkan sektor swasta dengan cara lebih intensif (Ding in addition to Knight, Why has China Grown so Fast? The Role of Structural Change, Dept. of Economics University of Oxford, 2009).

hingga dengan saat ini, China telah bermetamorfosa menjadi salah satu negara yang paling disegani di dunia, bagus dalam bidang ekonomi, perdagangan internasional, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. **

UPDATE ARTIKEL (Jumat, 18 Agustus 2017):
Perekonomian China di 2017 menjalani dinamika yang cukup menarik. Kita akan mengulas'nya satu persatu.

Menurut laporan Bank Dunia, besaran Gross Domestic Product (GDP US$ current based) China di 2018 berada di angka US$ 11.19 triliun (data.worldbank.org), sementara data lain menyebut bahwa GDP (PPP based) negara tersebut di 2018 mencapai US$ 21.14 triliun. Dengan total populasi penduduk lebih dari 1.37 miliar jiwa, maka GDP per kapita China di 2018 berada di kisaran US$ 14,0 (www.cia.gov, the entire world factbook: China).

Sementara hingga dengan triwulan pertama tahun ini, the Organisation for Economic Co-operation in addition to Development (OECD) memprediksi bahwa China akan menjalani perlambatan ekonomi sepanjang 2017, antara lain dipicu oleh menurunnya investasi dan nilai ekspor barang dan jasa. Adapun pemicu'nya antara lain Sebab penerapan kebijakan proteksionisme yang dilakukan oleh negara-negara tujuan ekspor.

Menurut OECD, proyeksi angka pertumbuhan ekonomi China di 2017 berada dikisaran 6.6%. Sedangkan faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan tersebut diantaranya sektor penjualan ritel dan konsumsi dalam negeri, yang mencapai lebih dari 70% total GDP. Maraknya sistem penjualan barang dan jasa melalui e-commerce disinyalir berperan penting di tingginya sumbangan sektor ritel dan konsumsi domestik (OECD, OECD Economic Surveys: China, March 2017).

Sebagai catatan, total volume perdagangan online dalam negeri China di 2018 mencapai hingga US$ 548 miliar, dengan lebih dari 0% total transaksi dilakukan melalui perangkat seluler (mobile device).

Dari sisi kemudahan usaha, China menempati peringkat ke-78 dari 190 negara yang di survei oleh Bank Dunia. Adapun kriteria Evaluasi tersebut antara lain dilihat dari lama’nya waktu pemberian ijin untuk mendirikan usaha, kredit dari perbankan, Anggaran-Anggaran yang mendukung iklim usaha, hingga perlindungan terhadap investor kecil (World Bank, Doing Business 2017: Equal Opportunity for All, Economy Profile 2017: China, 2017).

Namun demikian, seperti dikutip dari the financial times, dengan cara mengejutkan China menjalani pertumbuhan ekonomi hingga 6.9% hingga dengan semester pertama 2017. Pencapaian ini banyak disokong oleh meningkatnya penjualan di sektor properti dan tingginya produktivitas di sektor produksi (www.ft.com, China GDP growth points to 2017 economic rebound, 17 July 2017).

Tren positif pertumbuhan ekonomi China hingga semester pertama 2017 membuat the International Monetary Fund (IMF) merevisi proyeksi perekonomian China di 2017 dari yang sebelumnya 6.5% menjadi 6.7% (www.imf.org, IMF Country Focus: China’s Economic Outlook in Six Charts, August 15, 2017).

Apakah tren pertumbuhan ekonomi China akan melaju positif hingga akhir 2017, kita akan terus mencermati perkembangan’nya. ***

Artikel Ekonomi :
Perkembangan Perekonomian Global 2017: bertumbuh dalam ketidakpastian
Perekonomian Hong Kong: pusat kemajuan ekonomi Asia
Sekilas mengenai the Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)
Singapura, Simbol Keberhasilan Pembangunan berbasis Pengetahuan dan Teknologi
logo
Berbagi Ilmu Itu Indah.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Subscribe Our Newsletter

    Related Posts

    Buka Komentar
    Tutup Komentar

    Belum ada Komentar untuk "Mencermati Perkembangan Kekuatan Ekonomi China Yang Wajib Kita Tau"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel