. Peran Keluarga Berencana (Family Planning) dalam Upaya Mengendalikan Populasi Yang Wajib Kita Tau - Artikel Pendidikan Ekonomi

Peran Keluarga Berencana (Family Planning) dalam Upaya Mengendalikan Populasi Yang Wajib Kita Tau


Hal mendasar seputar materi Peran Keluarga Berencana (Family Planning) dalam Upaya Mengendalikan Populasi, bahwa setiap warga negeri wajib mempunyai kemampuan pemahaman seputar materi ekonomi, hal ini dikarenakan dengan kemajuan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. Misalnya, karir paling populer yang Bisa dikejar kebanyakan dengan gelar ekonomi. Penelitian yang berbeda cenderung menemukan nilai gaji lulusan ekonomi cukup dibayar dengan bagus. Kemampuan ilmu ekonomi misalnya pengambilan keputusan: apa yang wajib dilakukan pemerintah untuk mengurangi defisit anggaran


Peran Keluarga Berencana (Family Planning) dalam Upaya Mengendalikan Populasi


Salah satu upaya menekan laju pertumbuhan populasi merupakan dengan membatasi angka kelahiran (birth rate). Untuk itu sejak beberapa dekade silam diperkenalkan suatu agenda yang disebut Program Keluarga Berencana (Family Planning Program). Program ini diharapkan mampu berperan dalam mengendalikan jumlah penduduk global yang terus bertambah. Artikel ini bertujuan mereview manfaat keluarga berencana berikut tantangan-tantangannya.

Peran Keluarga Berencana (Family Planning) dalam Upaya Mengendalikan Populasi
Menilik sejarahnya, disekitar 1960’an, beberapa organisasi nirlaba, institusi pembangunan internasional, dan pemerintah dari negara-negara berkembang mengungkapkan keprihatinan atas dampak negatif dari pertumbuhan populasi yang sangat cepat di saat itu. Pernyataan tersebut muncul karena tidak efektifnya program pengendalian angka kelahiran dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.

Oleh Sebab itu, setelah melalui berbagai diskusi dan penelitian, diciptakanlah suatu program baru yang di setelah itu hari dikenal dengan nama program keluarga berencana. Tujuan program ini bukan lagi sekadar menekan angka kelahiran, namun juga untuk melonjakkan standar kelayakan hidup dan kesejahteraan keluarga, melonjakkan produktivitas ekonomi, serta menjaga kelestarian sumberdaya dan lingkungan (Seltzer, J, The Origins in addition to Evolution of Family Planning Programs in Developing Countries, 2002).

Tujuan-tujuan diatas Bisa dijabarkan sebagai berikut: pertama, dari sisi ekonomi, dengan membatasi jumlah anak dalam satu keluarga, keluarga berencana Bisa mengurangi biaya-biaya yang mesti dikeluarkan, dibandingkan dengan keluarga yang mempunyai banyak anak. Dengan demikian ada porsi sumberdaya keuangan yang tersedia untuk investasi atau tabungan. Dari investasi dan tabungan inilah kesejahteraan keluarga diharapkan meningkat. Lantas dalam skala makro, bila terjadi peningkatan investasi, maka akan berdampak positif terhadap perekonomian dengan cara agregat.

setelah itu, dari sisi pemberdayaan perempuan (woman empowerment), yakni diberikannya kesempatan kepada perempuan (istri) untuk dengan cara aktif mengambil keputusan dalam menentukan kehidupan keluarga. Ini sekaligus sebagai upaya mewujudkan kesetaraan gender (gender equality) dan penghormatan terhadap hak-hak perempuan.

Peranan keluarga berencana dalam pembangunan ekonomi jangka panjang juga tertuang dalam tujuan yang tercantum dalam the sustainable development goals (SDGs). Adapun peran tersebut merupakan sebagai berikut:
  • memerangi kemiskinan dan kelaparan.
  • mencapai target terpenuhinya pendidikan dasar.
  • menciptakan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan (woman empowerment).
  • mencapai target terpenuhinya kesehatan keluarga dengan cara keseluruhan.
  • memerangi penyebaran penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.
  • mendukung pemanfaatan lingkungan dalam jangka panjang.
  • membangun kemitraan global dalam pembangunan yang berkesinambungan.

Meskipun mempunyai banyak manfaat, namun program keluarga berencana juga menghadapi berbagai kendala, yakni:
  1. Sudut Pandang tradisional dari beberapa wilayah yang menyatakan bahwa program ini tidak sesuai dengan budaya lokal.
  2. otoritas agama yang menolak keberadaan program ini Sebab tidak sesuai dengan doktrin agama yang bersangkutan.
  3. adanya alasan politis yang menyatakan bahwa program ini merupakan instrumen untuk kepentingan politik tertentu.
(Robinson, in addition to Ross, The Global Family Planning Revolution: Three Decades of Population Policies in addition to Programs, the planet Bank, 2007).

Mengingat berbagai tantangan yang dihadapi, maka diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, yakni pemerintah, organisasi nirlaba, dan masyarakat luas, supaya Bisa menyukseskan program keluarga berencana. Adapun kerjasama tersebut terdiri dari:
  • penyediaan fasilitas dan akses kesehatan yang layak, terutama di daerah terpencil.
  • kegiatan sosialiasi kepada masyarakat mengenai fungsi, tujuan, dan manfaat keluarga berencana.
  • pemberian edukasi kepada perempuan akan pentingnya kesehatan, terutama menyangkut kesehatan reproduksi seksual, serta hak-hak yang dimilikinya.
  • pemaparan program keluarga berencana melalui pendekatan budaya tanpa memaksa masyarakat untuk mengikutinya.
  • pemberian informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu melalui pusat informasi yang didirikan disetiap wilayah, sehingga tidak menimbulkan pemahaman yang keliru.
(Bongaard, et.al, Family Planning Programs For The 21st Century: Rationale in addition to Design, Population Council, 2012).

Sebagai simpulan akhir, negara mesti menjamin bahwa Aplikasi keluarga berencana berdasarkan di asas sukarela (voluntary) dari setiap keluarga, bukan dalam rangka mengejar target ekonomi tertentu. setelah itu, komunikasi merupakan salah satu elemen penting dalam Aplikasi program keluarga berencana, bagus itu yang terjalin dalam internal keluarga, ataupun antara keluarga dengan organisasi sosial dan pemerintah. **

Artikel Ekonomi :
Pertumbuhan Populasi Global beserta Permasalahannya
Belajar dari Penurunan Populasi di Jepang
Memahami Dua Sisi Bonus Demografi (Demographic Bonus)
Hakikat Pembangunan Manusia (Human Development)
logo
Berbagi Ilmu Itu Indah.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Subscribe Our Newsletter

    Related Posts

    Buka Komentar
    Tutup Komentar

    Belum ada Komentar untuk "Peran Keluarga Berencana (Family Planning) dalam Upaya Mengendalikan Populasi Yang Wajib Kita Tau"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel