. Berita Ekonomi : Dampak Kenaikan BBM Terhadap Perindustrian Hanya Kecil Yang wajib Kita Tau - Artikel Pendidikan Ekonomi

Berita Ekonomi : Dampak Kenaikan BBM Terhadap Perindustrian Hanya Kecil Yang wajib Kita Tau


Hal mendasar dari materi Berita Ekonomi : Dampak Kenaikan BBM Terhadap Perindustrian Hanya Kecil, bila setiap warga negeri wajib mempunyai kepahaman seputar pembahasan ekonomi, hal ini erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. Misalnya, karir paling populer yang Bisa dikejar kebanyakan dengan gelar ekonomi. Ekonomi mengajarkan bagaimana membuat keputusan yang tepat. Kemampuan ilmu ekonomi misalnya pengambilan keputusan: apa yang wajib dilakukan pemerintah untuk mengurangi defisit anggaran


Berita Ekonomi : Dampak Kenaikan BBM Terhadap Perindustrian Hanya Kecil



Dampak Kenaikan BBM - Seperti yang dikatakan oleh Menteri Perindustrian RI MS Hidayat. dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap industri sebesar 1,2 persen dalam penambahan ongkos produksi.

"Ini Sudah dihitung dampak akan kenaikan harga BBM terhadap semua faktor industri yaitu ada penambahan biaya produksi sebesar 1,2 persen," ujar MS Hidayat saat ditemui selesai penyaluran BLSM di Kantor Pos cabang Tegal Alur, Jakarta, Sabtu (22/6).

Menurut dia juga, dampak atas kenaikan harga BBM terhadap  perindustrian tidak terlalu menonjol ini dikarenakan sektor industri memang memakai BBM yang notabene tidak bersubsidi.

"Pemerintah mau tidak mau wajib menaikkan harga BBM untuk mengurangi subsidi, dengan pengurangan tersebut maka kita Bisa saving Rp90 triliun dan sehingga Bisa menyelamatkan APBN kita," ujarnya

Selain itu, ia mengatakan, pengurangan akan subsidi tersebut untuk pemerataan kesejahteraan kepada kelompok masyarakat yang lebih berhak Sebab selama ini subsidi BBM tidak tepat sasaran.

"Subsidi BBM khan selama ini banyak dinikmati kelompok masyarakat menengah ke atas," ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari optimis bahwa target pertumbuhan industri di tahun ini sebesar 6,5 persen Bisa tercapai.

"Saya tetap optimis target pertumbuhan industri kita Bisa tercapai," Perkataan dia.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengoreksi target pertumbuhan industri 2017 dari sebesar 7,14 persen menjadi 6,5 persen Sebab berbagai faktor seperti suku bunga yang kurang kondusif dan nilai tukar rupiah yang melemah.

"Saya masih optimistis dengan ini, tapi dengan beberapa menteri ekonomi lain kami sudah setuju menetapkan angka 6,5 persen," Perkataan Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat di Jakarta, Rabu (22/5).

Menperin mengungkapkan hal itu di sela rapat kerja Kemenperin dengan pemerintah daerah tahun 2017 yang bertema Hilirisasi Industri Dalam Rangka Mencapai Target Pertumbuhan Industri Nasional.

Menurut dia, koreksi tersebut didasarkan atas beberapa hal yakni adanya beberapa kendala menyangkut regulasi, tingkat efisiensi yang belum sesuai Asa, suku bunga yang kurang kondusif dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang melemah.

Dia menambahkan pihaknya saat ini tengah mendorong upaya hilirisasi mineral. Saat ini bidang agroindustri seperti kelapa sawit dan kakao sudah sukses menjalankan hilirisasi. Sementara untuk karet saat ini masih dalam proses.

Berkaitan dengan turunnya target pertumbuhan industri, pihaknya saat ini terus menjalankan koordinasi dengan beberapa menteri ekonomi untuk mengatasi kendala-kendala yang Bisa menghambat pertumbuhan industri.

"Yang sedang kami upayakan yaitu hilirisasi mineral," ujarnya.
logo
Berbagi Ilmu Itu Indah.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Subscribe Our Newsletter

    Related Posts

    Buka Komentar
    Tutup Komentar

    Belum ada Komentar untuk "Berita Ekonomi : Dampak Kenaikan BBM Terhadap Perindustrian Hanya Kecil Yang wajib Kita Tau"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel