Astra Raup Laba Rp. 8,8 Triliun di Semester I Tahun 2017 Yang Wajib Kita Tau
Hal Fundamental seputar materi Astra Raup Laba Rp. 8,8 Triliun di Semester I Tahun 2017, bila setiap masyarakat negara wajib mempunyai kepahaman seputar materi ekonomi, hal ini dikarenakan dengan kemajuan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. Misalnya, karir paling populer yang Bisa dikejar kebanyakan dengan gelar ekonomi. Ekonomi mengajarkan bagaimana membuat keputusan yang tepat. Ini mengajarkan kita bagaimana Tutorial membuat pilihan, yang sangat penting dalam bisnis.
Astra Raup Laba Rp. 8,8 Triliun di Semester I Tahun 2017
Anak perusahaan PT. Astra International, Tbk dan PT. Astra International, Tbk sendiri mendapatkan laba resik diangka Rp. 8,8 triliun saat semester I-2017. Laba PT. Astra International, Tbk turun 9% dari pendapatan semester I-2017 yang saat itu berada di angka Rp.9,7 triliun. Laba bersih di setiap saham turun 9 persen menjadi Rp. 218 per saham. PT. Astra International, Tbk dan anak perusahaannya memberi informasi bahwa adanya sedikit penurunan kinerja sepanjang semester I-2017 dibandingkan semester I-2017.
Melalui peluncurannya dikatakan bahwa pendapatan bersih Astra saat ini selama 6 bulan di tahun 2017 yaitu Rp 94,3 triliun. Pendapatan bersih ini menjalani penurunan 2 persen dibanding periode 2017 yang mencapai Rp 95,9 triliun.
Menurut Presiden Direktur PT. Astra International, Tbk, Prijono Sugiarto, ada beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memengaruhi kinerja usaha di semester II tahun 2017.
Faktor yang dimaksud yaitu peningkatan kompetisi di pasar mobil, kenaikan biaya tenaga kerja, dan menurunnya harga komoditas. Adapun prospek permintaan domestik sendiri tetap tumbuh.
Ada enam lini bisnis inti yang menjadi fokus kegiatan Grup Astra, yakni divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agrobisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.
Prijono Sugiarto seorang presiden direktur PT. Astra International, Tbk, “banyak faktor yang akan mempengaruhi kinerja di semester II tahun 2017. Faktor Yang dimaksud tersebut yaitu peningkatan kompetisi di pasar mobil, kenaikan biaya tenaga kerja.”
Tidak hanya menjalani penurunan akan tetapi ada dua divisi yang menjalani kenaikan laba bersih, kedua divisi tersebut yaitu divisi jasa keuangan yang naik 19 persen menjadi Rp. 2,1 triliun dan divisi teknologi informasi yang bertambah 2 persen ke angka Rp. 55 miliar. Untuk Divisi alat berat dan pertambangan laba bersihnya turun 24 persen ke angka Rp. 1,4 triliun. Laba bersih divisi agrobisnis turun 25 persen menjadi Rp. 571 miliar.
Peningkatan pendapatan masyarakat dan masih terjangkaunya tingkat suku bunga mendukung tetap tingginya permintaan kendaraan bermotor. Penurunan laba bersih segmen otomotif dikarenakan meningkatnya persaingan karena peningkatan kapasitas produksi domestik dan tingginya biaya tenaga kerja.
Produk Ekonomis energi milik Astra Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla atau yang disebut Low Cost Green carakan diluncurkan di bulan Agustus tahun ini dengan rata rata produksi 10.000 unit per bulan.
Yayasan Forum Konsumen Indonesia menginginkan pemerintah untuk memperbaiki mengenai regulasi mengenai mobil Ekonomis energi dan ramah lingkungan.
Memang benar kebijakan mengenai mobil Ekonomis dan ramah lingkungan Bisa diterima bila sistem transportasi di kota besar sudah maju. akan tetapi regulasi mobil Ekonomis ini saat ini tidak tepat waktu dikarenakan jeleknya prasarana transportasi umum di Indonesia.
Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Astra Raup Laba Rp. 8,8 Triliun di Semester I Tahun 2017 Yang Wajib Kita Tau"
Posting Komentar