Indonesia, Sambutlah MEA! Yang wajib Kita Tau
Pengetahuan mendasar dari materi Indonesia, Sambutlah MEA!, bila setiap masyarakat negeri wajib mempunyai kemampuan pemahaman seputar pembahasan ekonomi, hal ini erat kaitannya dengan kemajuan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. Misalnya, karir paling populer yang Bisa dikejar kebanyakan dengan gelar ekonomi. Penelitian yang berbeda cenderung menemukan nilai gaji lulusan ekonomi cukup dibayar dengan bagus. Ini mengajarkan kita bagaimana Tips membuat pilihan, yang sangat penting dalam bisnis.
Indonesia, Sambutlah MEA!
Melanjutkan artikel sebelumnya, Selamat Datang MEA, kali ini kita akan melihat sejauh mana kesiapan Indonesia menyambut datangnya era pasar bebas ASEAN. Apa aja kesempatan dan tantangan yang dihadapi Indonesia untuk Bisa unjuk gigi bahkan menjadi pemenang, bukan sekadar penggembira dalam pentas besar ini.
bila melihat kebelakang, pemerintah Indonesia sebenarnya telah membuat persiapan-persiapan dalam menyongsong MEA. Kita Bisa mengutip dari referensi resmi, yakni di Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2014 mengenai Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Dalam Inpres itu disebutkan 14 poin pengembangan berbagai bidang, meliputi: industri nasional, pertanian, kelautan dan perikanan, energi, infrastruktur, sistem logistik nasional, perbankan, investasi, UMKM, tenaga kerja, kesehatan, perdagangan, kepariwisataan, dan kewirausahaan.
Strategi dari masing-masing bidang tersebut dijabarkan dalam beberapa poin Aplikasi. Dari demikian bidang tersebut, Indonesia mempunyai keunggulan-keunggulan yang dengan cara komparatif lebih bagus daripada negara-negara tetangga.
Dari posisi geografis, iklim, luas wilayah, jumlah penduduk, Hartah alam, destinasi wisata, potensi pengembangan wilayah dan UMKM, rasanya Indonesia jauh lebih unggul daripada negara lain sekawasan. Selanjutnya kita Bisa mengambil contoh dari keunggulan-keunggulan tersebut.
Pertama, UMKM di Indonesia sudah terbukti mampu beradaptasi dengan krisis ekonomi yang beberapa kali mengunjungi Indonesia. Karakteristik UMKM yang padat karya memungkinkan para wirausahawan Indonesia, bukan hanya mampu bertahan dari krisis, namun juga menemui peningkatan dari tahun ke tahun, bagus dari jumlah ataupun sumbangan kepada PDB (Badan Pusat Statistik, Tabel Perkembangan UMKM di Periode 1997 -2012).
Keunggulan jumlah penduduk juga menyumbang angka tenaga kerja dengan cara signifikan. Meskipun wajib diakui bahwa untuk menciptakan tenaga kerja yang terlatih, bagus di Dominasi teknologi, mesin, dan kemampuan berbahasa Inggris, masih banyak pekerjaan rumah yang wajib dikerjakan.
Sektor pertanian serta kelautan dan perikanan mestinya menjadi sektor paling strategis untuk Indonesia, mengingat dengan cara historis Indonesia yaitu negara agraris. Selain itu Indonesia terletak di iklim yang sangat potensial untuk hidupnya keanekaragaman hayati serta Hartah Bahari dan hasil Bahari.
Sayangnya saat ini Indonesia mesti menghadapi maraknya illegal fishing. Lebih dari itu, Indonesia malah menjadi negara pengimpor beras (www. bisnis.tempo.co, Menteri Pertanian Akui Beras Impor Siap Masuk Indonesia, 01 Nopember 2017). Belum lagi persoalan harga pupuk yang mahal untuk petani, teknologi yang masih usang, serta makin sempitnya Tanah pertanian yang menjadi kendala utama sektor pertanian di Indonesia.
Yang tentunya tidak kalah penting yaitu upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk membangun awareness akan pentingnya partisipasi nyata dalam MEA. Disamping itu dibutuhkan juga pelatihan-pelatihan serta aktivitas penyuluhan yang terstruktur dan terjadwal. Hal ini penting Sebab menunjukkan komitmen negara yang serius terhadap kesejahteraan masyarakatnya.
Sebagai tambahan, pemerintah Indonesia saat ini telah mempunyai media online yang menyediakan informasi mengenai MEA, potensi-potensi yang menjadi kekuatan Indonesia dalam pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan agenda-agenda lainnya yang Bisa diakses di aeccenter.kemendag.go.id.
di akhirnya tentu menjadi Asa bersama, supaya Indonesia mampu memenangkan kompetisi dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. **
Artikel Ekonomi :
ASEAN Dalam Perekonomian Global
Menyimak KTT ASEAN ke-27: Our People, Our Community, Our Vision
Seputar KTT APEC 2017
Selamat Datang MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
bila melihat kebelakang, pemerintah Indonesia sebenarnya telah membuat persiapan-persiapan dalam menyongsong MEA. Kita Bisa mengutip dari referensi resmi, yakni di Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2014 mengenai Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Dalam Inpres itu disebutkan 14 poin pengembangan berbagai bidang, meliputi: industri nasional, pertanian, kelautan dan perikanan, energi, infrastruktur, sistem logistik nasional, perbankan, investasi, UMKM, tenaga kerja, kesehatan, perdagangan, kepariwisataan, dan kewirausahaan.
Strategi dari masing-masing bidang tersebut dijabarkan dalam beberapa poin Aplikasi. Dari demikian bidang tersebut, Indonesia mempunyai keunggulan-keunggulan yang dengan cara komparatif lebih bagus daripada negara-negara tetangga.
Dari posisi geografis, iklim, luas wilayah, jumlah penduduk, Hartah alam, destinasi wisata, potensi pengembangan wilayah dan UMKM, rasanya Indonesia jauh lebih unggul daripada negara lain sekawasan. Selanjutnya kita Bisa mengambil contoh dari keunggulan-keunggulan tersebut.
Pertama, UMKM di Indonesia sudah terbukti mampu beradaptasi dengan krisis ekonomi yang beberapa kali mengunjungi Indonesia. Karakteristik UMKM yang padat karya memungkinkan para wirausahawan Indonesia, bukan hanya mampu bertahan dari krisis, namun juga menemui peningkatan dari tahun ke tahun, bagus dari jumlah ataupun sumbangan kepada PDB (Badan Pusat Statistik, Tabel Perkembangan UMKM di Periode 1997 -2012).
Keunggulan jumlah penduduk juga menyumbang angka tenaga kerja dengan cara signifikan. Meskipun wajib diakui bahwa untuk menciptakan tenaga kerja yang terlatih, bagus di Dominasi teknologi, mesin, dan kemampuan berbahasa Inggris, masih banyak pekerjaan rumah yang wajib dikerjakan.
Sektor pertanian serta kelautan dan perikanan mestinya menjadi sektor paling strategis untuk Indonesia, mengingat dengan cara historis Indonesia yaitu negara agraris. Selain itu Indonesia terletak di iklim yang sangat potensial untuk hidupnya keanekaragaman hayati serta Hartah Bahari dan hasil Bahari.
Sayangnya saat ini Indonesia mesti menghadapi maraknya illegal fishing. Lebih dari itu, Indonesia malah menjadi negara pengimpor beras (www. bisnis.tempo.co, Menteri Pertanian Akui Beras Impor Siap Masuk Indonesia, 01 Nopember 2017). Belum lagi persoalan harga pupuk yang mahal untuk petani, teknologi yang masih usang, serta makin sempitnya Tanah pertanian yang menjadi kendala utama sektor pertanian di Indonesia.
Yang tentunya tidak kalah penting yaitu upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk membangun awareness akan pentingnya partisipasi nyata dalam MEA. Disamping itu dibutuhkan juga pelatihan-pelatihan serta aktivitas penyuluhan yang terstruktur dan terjadwal. Hal ini penting Sebab menunjukkan komitmen negara yang serius terhadap kesejahteraan masyarakatnya.
Sebagai tambahan, pemerintah Indonesia saat ini telah mempunyai media online yang menyediakan informasi mengenai MEA, potensi-potensi yang menjadi kekuatan Indonesia dalam pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan agenda-agenda lainnya yang Bisa diakses di aeccenter.kemendag.go.id.
di akhirnya tentu menjadi Asa bersama, supaya Indonesia mampu memenangkan kompetisi dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. **
Artikel Ekonomi :
ASEAN Dalam Perekonomian Global
Menyimak KTT ASEAN ke-27: Our People, Our Community, Our Vision
Seputar KTT APEC 2017
Selamat Datang MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Indonesia, Sambutlah MEA! Yang wajib Kita Tau"
Posting Komentar