Sejarah Perkembangan Tembakau Yang wajib Kita Baca
Pengetahuan mendasar mengenai materi Sejarah Perkembangan Tembakau, bila setiap masyarakat negara wajib mempunyai kemampuan pemahaman seputar pembahasan ekonomi, hal ini erat kaitannya dengan kemajuan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. Misalnya, karir paling populer yang Bisa dikejar kebanyakan dengan gelar ekonomi. Penelitian yang berbeda cenderung menemukan nilai gaji lulusan ekonomi cukup dibayar dengan bagus. Kemampuan ilmu ekonomi misalnya pengambilan keputusan: apa yang wajib dilakukan pemerintah untuk mengurangi defisit anggaran
Sejarah Perkembangan Tembakau
Tulisan ini merupakan bagian pertama dari serangkaian tulisan dengan tema tembakau. di bagian pertama ini kita akan mempelajari sejarah perkembangan tembakau, sedangkan bagian selanjutnya mambahas dampak produk olahan tembakau (rokok, cerutu, dan sebagainya) di kesehatan dan perekonomian.
Tembakau (tobacco) atau dalam bahasa latinnya Nicotiana Tabacum, merupakan tanaman berdaun hijau yang banyak tumbuh di iklim hangat. Tanaman ini dikenali dari bentuk daunnya yang besar dan lebar, serta aromanya yang khas. Tanaman ini diberdayakan untuk dijadikan bahan dasar rokok dan produk sejenisnya (termasuk kretek, cerutu, dan sigaret). Di beberapa wilayah di dunia, tanaman ini juga dimanfaatkan dengan Tips dikunyah (dihisap) di mulut.
Awal mula dikenalnya tembakau dimulai sejak berabad-abad silam. Menurut sejumlah catatan, diketahui bahwa suku Maya di Meksiko, yang hidup diantara era 0 – 900 Masehi, telah mengunakan tembakau dalam aktifitas sehari-hari. Ini dibuktikan dari lukisan di batu-batu peninggalan suku tersebut.
Tembakau juga digunakan oleh suku asli Amerika (Native American) sebagai tujuan spiritual dan untuk kepentingan penyembuhan. Biasanya para kepala suku dan dukun adat memakai pipa tertentu untuk menghisap tembakau dalam ritual tersebut.
setelah itu diperkirakan bahwa di pelayaran Christopher Columbus di era 1490’an, dia pernah ditawari tembakau kering oleh penduduk setempat (yang ia namakan Indian), dan dari situlah tembakau dibawa ke Eropa dan mulai dikenal disana.
Dalam sejarahnya setelah itu, di era 1600’an, tembakau mulai ditanam dengan tujuan komersial. Bahkan konon kabarnya presiden Amerika Serikat pertama, George Washington, juga mempunyai kebun tembakau.
Di era berikutnya, sekitar 1800’an, konsumsi atas tembakau (dan produk tembakau) mulai bervariasi, yakni dengan Tips dikunyah ataupun dihisap dengan pipa atau dengan melinting tembakau tersebut dengan tangan (dengan cara manual). setelah itu, nikotin (nicotine), sebagai zat berbahaya di tembakau, ditemukan di 1826.
Selanjutnya, mesin tembakau pertama kali diperkenalkan oleh James Bonsack di 1881. Era ini menandai berkembangnya produk olahan tembakau dengan skala besar. Produksi yang dihasilkan oleh mesin Bonsak Bisa menghasilkan 0 ribu produk tembakau (sigaret) setiap harinya.
Dikurun waktu sesudah itu, yakni diawal 1900’an bisnis tembakau modern mulai didirikan, diantaranya merupakan The American Tobacco Company dan satu nama terkenal lainnya, yakni Philip Morris Company, dengan brand rokok Marlboro. hingga dengan 1944, produksi rokok mencapai 300 miliar batang per tahun (Jacobs, M, via The First To The Lash Ash: The History, Economics, & Hazards of Tobacco, 2005).
Sejak saat itu hingga berpuluh tahun setelah itu, rokok mulai terkenal sebagai produk konsumsi, bagus dikalangan seni pertunjukan (film-film barat/western), yang turut memopulerkannya, ataupun saat pecah perang dunia, bagus pertama ataupun kedua.
Perkembangan berikutnya, dimulai dari kurun 1980’an hingga saat ini, produksi rokok menemui berbagai perubahan, yakni sejak munculnya temuan medis yang menyebutkan dampak negatif rokok terhadap kesehatan, terutama karena kandungan tar dan nikotin didalamya. di era ini mulai diproduksi rokok dengan kadar tar dan nikotin rendah.
Dari perspektif ekonomi, produk olahan tembakau merupakan komoditas yang menghasilkan banyak keuntungan (profit). Ini Bisa dilihat dari data statistik konsumen rokok. di 1998 aja, produksi rokok dalam skala global berada dikisaran 5.58 triliun batang.
Berikut merupakan jumlah Estimasi perokok usia 15 tahun keatas di seluruh dunia: untuk negara maju, Estimasi total ada sekitar 275 juta laki-laki dan 150 juta perempun menjadi perokok aktif. Sedangkan di negara berkembang, ada kurang lebih 700 juta laki-laki dan 100 juta perempuan. Sehingga apabila di jumlahkan, terdapat sekitar 1,225 juta perokok di dunia. Yang menjadi catatan menarik merupakan di negara-negara maju, jumlah perempuan perokok jauh lebih banyak daripada perempuan yang hidup di negara-negara berkembang (Mackay in addition to also Eriksen, The Tobacco Atlas, the globe Health Organization, 2002).
Seiring dengan semakin ketatnya peraturan mengenai tembakau dan produk olahannya di negara maju, beberapa produsen rokok raksasa mengalihkan pemasaran produknya ke berbagai negara berkembang, mulai dari Meksiko, Brazil, setelah itu menyeberang ke wilayah Eropa Timur, semenanjung Arab, serta Asia-Pasifik. Penelitian juga menyebutkan bahwa peningkatan konsumsi rokok tumbuh sangat pesat dikawasan Asia Tenggara, khususnya Malaysia, Indonesia, dan Vietnam.
Demikian perjalanan sejarah dari awal dikenalnya tembakau, hingga kini menjadi salah satu produk yang laris diseluruh wilayah dunia, dengan konsumen bervariasi, mulai anak kecil, remaja, hingga dewasa, bagus perempuan ataupun laki-laki. Tulisan mendatang akan membahas mengenai dampak konsumsi rokok, bagus dari sudut pandang kesehatan ataupun ekonomi. **
Artikel Ekonomi :
Melawan Imbas Destruktif Asap Rokok
Menakar Dampak Negatif Asap Rokok
Hakikat Pembangunan Manusia (Human Development)
Sustainable Development Goals: mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan
Tembakau (tobacco) atau dalam bahasa latinnya Nicotiana Tabacum, merupakan tanaman berdaun hijau yang banyak tumbuh di iklim hangat. Tanaman ini dikenali dari bentuk daunnya yang besar dan lebar, serta aromanya yang khas. Tanaman ini diberdayakan untuk dijadikan bahan dasar rokok dan produk sejenisnya (termasuk kretek, cerutu, dan sigaret). Di beberapa wilayah di dunia, tanaman ini juga dimanfaatkan dengan Tips dikunyah (dihisap) di mulut.
Awal mula dikenalnya tembakau dimulai sejak berabad-abad silam. Menurut sejumlah catatan, diketahui bahwa suku Maya di Meksiko, yang hidup diantara era 0 – 900 Masehi, telah mengunakan tembakau dalam aktifitas sehari-hari. Ini dibuktikan dari lukisan di batu-batu peninggalan suku tersebut.
Tembakau juga digunakan oleh suku asli Amerika (Native American) sebagai tujuan spiritual dan untuk kepentingan penyembuhan. Biasanya para kepala suku dan dukun adat memakai pipa tertentu untuk menghisap tembakau dalam ritual tersebut.
setelah itu diperkirakan bahwa di pelayaran Christopher Columbus di era 1490’an, dia pernah ditawari tembakau kering oleh penduduk setempat (yang ia namakan Indian), dan dari situlah tembakau dibawa ke Eropa dan mulai dikenal disana.
Dalam sejarahnya setelah itu, di era 1600’an, tembakau mulai ditanam dengan tujuan komersial. Bahkan konon kabarnya presiden Amerika Serikat pertama, George Washington, juga mempunyai kebun tembakau.
Di era berikutnya, sekitar 1800’an, konsumsi atas tembakau (dan produk tembakau) mulai bervariasi, yakni dengan Tips dikunyah ataupun dihisap dengan pipa atau dengan melinting tembakau tersebut dengan tangan (dengan cara manual). setelah itu, nikotin (nicotine), sebagai zat berbahaya di tembakau, ditemukan di 1826.
Selanjutnya, mesin tembakau pertama kali diperkenalkan oleh James Bonsack di 1881. Era ini menandai berkembangnya produk olahan tembakau dengan skala besar. Produksi yang dihasilkan oleh mesin Bonsak Bisa menghasilkan 0 ribu produk tembakau (sigaret) setiap harinya.
Dikurun waktu sesudah itu, yakni diawal 1900’an bisnis tembakau modern mulai didirikan, diantaranya merupakan The American Tobacco Company dan satu nama terkenal lainnya, yakni Philip Morris Company, dengan brand rokok Marlboro. hingga dengan 1944, produksi rokok mencapai 300 miliar batang per tahun (Jacobs, M, via The First To The Lash Ash: The History, Economics, & Hazards of Tobacco, 2005).
Sejak saat itu hingga berpuluh tahun setelah itu, rokok mulai terkenal sebagai produk konsumsi, bagus dikalangan seni pertunjukan (film-film barat/western), yang turut memopulerkannya, ataupun saat pecah perang dunia, bagus pertama ataupun kedua.
Perkembangan berikutnya, dimulai dari kurun 1980’an hingga saat ini, produksi rokok menemui berbagai perubahan, yakni sejak munculnya temuan medis yang menyebutkan dampak negatif rokok terhadap kesehatan, terutama karena kandungan tar dan nikotin didalamya. di era ini mulai diproduksi rokok dengan kadar tar dan nikotin rendah.
Dari perspektif ekonomi, produk olahan tembakau merupakan komoditas yang menghasilkan banyak keuntungan (profit). Ini Bisa dilihat dari data statistik konsumen rokok. di 1998 aja, produksi rokok dalam skala global berada dikisaran 5.58 triliun batang.
Berikut merupakan jumlah Estimasi perokok usia 15 tahun keatas di seluruh dunia: untuk negara maju, Estimasi total ada sekitar 275 juta laki-laki dan 150 juta perempun menjadi perokok aktif. Sedangkan di negara berkembang, ada kurang lebih 700 juta laki-laki dan 100 juta perempuan. Sehingga apabila di jumlahkan, terdapat sekitar 1,225 juta perokok di dunia. Yang menjadi catatan menarik merupakan di negara-negara maju, jumlah perempuan perokok jauh lebih banyak daripada perempuan yang hidup di negara-negara berkembang (Mackay in addition to also Eriksen, The Tobacco Atlas, the globe Health Organization, 2002).
Seiring dengan semakin ketatnya peraturan mengenai tembakau dan produk olahannya di negara maju, beberapa produsen rokok raksasa mengalihkan pemasaran produknya ke berbagai negara berkembang, mulai dari Meksiko, Brazil, setelah itu menyeberang ke wilayah Eropa Timur, semenanjung Arab, serta Asia-Pasifik. Penelitian juga menyebutkan bahwa peningkatan konsumsi rokok tumbuh sangat pesat dikawasan Asia Tenggara, khususnya Malaysia, Indonesia, dan Vietnam.
Demikian perjalanan sejarah dari awal dikenalnya tembakau, hingga kini menjadi salah satu produk yang laris diseluruh wilayah dunia, dengan konsumen bervariasi, mulai anak kecil, remaja, hingga dewasa, bagus perempuan ataupun laki-laki. Tulisan mendatang akan membahas mengenai dampak konsumsi rokok, bagus dari sudut pandang kesehatan ataupun ekonomi. **
Artikel Ekonomi :
Melawan Imbas Destruktif Asap Rokok
Menakar Dampak Negatif Asap Rokok
Hakikat Pembangunan Manusia (Human Development)
Sustainable Development Goals: mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan
Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Perkembangan Tembakau Yang wajib Kita Baca"
Posting Komentar