. saat Bala Kekeringan Melanda Yang Wajib Kita Ketahui - Artikel Pendidikan Ekonomi

saat Bala Kekeringan Melanda Yang Wajib Kita Ketahui


Hal mendasar dari materi saat Bala Kekeringan Melanda, bila setiap warga negeri wajib mempunyai kepahaman seputar materi ekonomi, hal ini erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. wajib dicatat bahwa gaji lulusan ekonomi termasuk yang tertinggi dari disiplin apapun. Penelitian yang berbeda cenderung menemukan nilai gaji lulusan ekonomi cukup dibayar dengan bagus. Ini mengajarkan kita bagaimana Tutorial membuat pilihan, yang sangat penting dalam bisnis.


saat Bala Kekeringan Melanda


Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, kekeringan (drought) melanda berbagai negara di dunia, termasuk Afrika Selatan, India, China, Rusia, Australia, dan Indonesia. Beberapa hal memicu terjadinya peristiwa tersebut, yang paling lazim yaitu Sebab perubahan iklim (climate change). Akan akan tetapi ada juga faktor tata kelola lingkungan hidup yang salah, sehingga mengubah keseimbangan lingkungan dan di gilirannya mempengaruhi perubahan cuaca.

saat Bala Kekeringan Melanda
Menurut pemaparan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Bala kekeringan di Indonesia yang terjadi di 2017 terutama diakibatkan oleh adanya El-Nino. Lebih jauh BMKG menyebutkan karena kekeringan yang melanda, yakni defisit persediaan air dibeberapa wilayah di Indonesia, diantaranya di sebagian Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Total defistit air tercatat sekitar 20 milliar meter kubik, termasuk di Tanah pertanian seluas 111 ribu hektar (www.bnpb.go.id, Dampak El-Nino Tahun 2017 terhadap Kekeringan di Indonesia, 25 Agustus 2017).

El-Nino sendiri digambarkan sebagai suatu penyimpangan kondisi Bahari yang ditandai dengan peningkatan suhu permukaan Bahari di Samudera Pasifik. Sebab Bahari dan atmosfir merupakan dua elemen yang saling terhubung, maka penyimpangan di kondisi Bahari menyebabkan perubahan di atmosfir, sehingga mengakibatkan terjadinya penyimpangan iklim (www.bmkg.go.id).

karena El-Nino antara lain berupa periode musim kemarau yang lebih panjang dari kondisi normal, curah hujan yang menurun tajam di musim kemarau, serta periode hari tanpa hujan yang lebih lama dari keadaan normal.

Dalam situsnya, the National Drought Mitigation Center (NDMC) mendefinisikan beberapa jenis kekeringan, antara lain:
  • Meteorogical drought, dimana kondisi kekeringan diukur dari tingkat kekeringan yang terjadi dibandingkan dengan situasai normal. Dikatakan meteorogical drought apabila tingkat penyerapan air berkurang drastis dan terjadi dalam jangka waktu lama.
  • Agricultural drought, menggambarkan suatu keadaan dimana kekeringan yang terjadi menyebabkan berkurangnya mineral tanah dalam menunjang kesuburan dan pertumbuhan tanaman diatasnya.
  • Hydrological drought, terjadi apabila terdapat penurunan kuantitas air, bagus dipermukaan ataupun dibawah tanah.
  • Socioeconomic drought, terjadi apabila kekurangan persediaan air mulai mempengaruhi kehidupan manusia dengan cara langsung, termasuk di kesehatan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
(www.drought.unl.edu).

Lebih jauh, kekeringan tidak hanya melanda negara-negara tropis, namun Bisa terjadi dimana aja. Menurut catatan the United States Environmental Protection Agency (EPA), di periode 2000-2013, setidaknya terdapat sekitar 20-70% area di Amerika Serikat yang mendapatkan kekeringan, mulai dari tingkat kekeringan rendah hingga dengan kekeringan ekstrim. Bahkan di 2012 tercatat sebagai Bala alam kekeringan terpanjang selama satu dasawarsa.

Disamping itu, penelitian the Food along with Agriculture Organization (FAO) menunjukkan berbagai data mengenai kekeringan dibeberapa negara.

Kenya mendapatkan Bala kekeringan setiap tahunnya. Salah satu peristiwa paling parah terjadi di 2009. karena kekeringan tersebut, terjadi penurunan hasil tanaman pertanian, utamanya gandum, sebesar 45% dari panen normal.

Lebih lanjut, Bala kekeringan juga terjadi di Australia. Kekeringan terbesar terjadi di 2002, yang mengakibatkan produksi pertanian merosot hingga lebih dari 40%.

Berikutnya, di 2010 beberapa wilayah di Rusia mendapatkan kerusakan parah karena kekeringan. Dari data yang ada, kekeringan di waktu itu merupakan Bala terburuk sejak lebih dari tigapuluh tahun terakhir.

dengan cara umum karena kekeringan dibagi menjadi dua macam, yakni karena langsung dan karena tidak langsung. Berikut keterangan selengkapnya.

karena kekeringan dengan cara langsung antara lain:
  • mengurangi produktifitas tanaman dan hutan.
  • mengurangi persediaan air.
  • menurunkan kualitas air.
  • melonjakkan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan Tanah.
  • memberi dampak buruk di kualitas Fauna ternak.
  • melonjakkan kematian binatang peliharaan.
  • memungkinkan munculnya penyakit di tanaman.
  • menimbulkan erosi dan memicu Bala alam lain, misalnya banjir.

Adapun karena kekeringan dengan cara tidak langsung yaitu:
  • menurunnya hasil pertanian dan tanaman produksi.
  • berkurangnya tingkat kesejahteraan petani.
  • memicu tingginya angka inflasi karena defisit persediaan pangan .
(www.fao.org, Drought, FAO Land & Water)

Berbagai Tutorial ditempuh untuk mengatasi Bala kekeringan, atau setidaknya untuk mengurangi Imbas buruk yang diakibatkan oleh peristiwa tersebut. Pemerintah Indonesia misalnya, dengan menyadari dampak yang wajib dialami oleh para petani, menetapkan bahwa untuk setiap kegagalan panen karena perubahan iklim seperti Bala banjir dan kekeringan, akan mendapatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), yang bermanfaat untuk melindungi kehidupan petani dan meringankan beban tanggungan mereka (www.pertanian.go.id, Asuransi Usaha Tani Padi, solusi kegagalan panen, 27 Januari 2018).

Sedangkan dengan cara internasional, sebenarnya sudah ada kerjasama untuk menghadapi Bala kekeringan, misalnya di 1977 melalui the United Nations Conference to Combat Desertification (UNCCD). Selain itu dicanangkan pula kampanye untuk mengurangi risiko kekeringan dalam the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) (the United Nations International Strategy for Disaster Reduction (ISDR), Drought, Desertification along with Water Scarcity, May 2007).

wajib dicatat bahwa isu mengenai Bala kekeringan juga menjadi salah satu target yang hendak dicapai dalam program the Sustainable Development Goals (SGDs) tujuan ketigabelas, yakni mengambil aksi nyata untuk menanggulangi perubahan iklim beserta dampaknya.

Sebagai Perkataan Epilog, Bala kekeringan Bisa muncul dibelahan dunia manapun, bagus di wilayah tropis ataupun sub-tropis. Disamping itu, kekeringan telah menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. **

Artikel Ekonomi :
Melestarikan Hutan, Merawat Peradaban
SDGs: isu perubahan iklim, sumberdaya kelautan, dan ekosistem bumi
Sustainable Development Goals: mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan
Faktor Lingkungan dalam Perekonomian
logo
Berbagi Ilmu Itu Indah.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Subscribe Our Newsletter

    Related Posts

    Buka Komentar
    Tutup Komentar

    Belum ada Komentar untuk "saat Bala Kekeringan Melanda Yang Wajib Kita Ketahui"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel