Kesehatan sebagai Investasi Pembangunan Yang wajib Kita Ketahui
inti mendasar mengenai materi Kesehatan sebagai Investasi Pembangunan, bahwa setiap masyarakat negara wajib mempunyai kemampuan pemahaman seputar materi ekonomi, hal ini erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. wajib dicatat bahwa gaji lulusan ekonomi termasuk yang tertinggi dari disiplin apapun. Penelitian yang berbeda cenderung menemukan nilai gaji lulusan ekonomi cukup dibayar dengan bagus. Ini mengajarkan kita bagaimana Tutorial membuat pilihan, yang sangat penting dalam bisnis.
Kesehatan sebagai Investasi Pembangunan
Artikel kali ini masih berkaitan dengan pengembangan sumberdaya manusia dalam pembangunan. bila sebelumnya kita mengulas mengenai faktor pendidikan dalam pembangunan, di tulisan ini kita akan menyajikan pemahaman mengenai kesehatan sebagai investasi penting untuk pembangunan suatu negara.
Dalam situs resminya di www.who.int/en/, organisasi kesehatan dunia (the entire world Health Organization/WHO) mendefinisikan kesehatan (health) sebagai “A state of complete physical, mental, in addition to also social well-being in addition to also not merely the absence of disease in addition to also infirmity.”
bila diterjemahkan dengan cara bebas, kurang lebih dinyatakan bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dengan cara menyeluruh mencakup fisik, mental, dan sosial dari individu, yang bukan semata-mata karena tiadanya penyakit dan kerentanan terhadap penyakit.
bila dijabarkan lebih lanjut, ada tiga kategori kesehatan yang disebutkan dalam definisi tersebut, yakni:
Sementara kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu mempunyai kesadaran akan adanya potensi didalam dirinya, yang Bisa digunakan untuk mengatasi beban mental (stress) dalam hidup, untuk Bisa bekerja dengan produktif, serta mampu membagikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Berikutnya, kesehatan sosial digambarkan sebagai keadaan individu dimana ia lahir, tumbuh, bekerja, dan hidup dalam suatu sistem yang membentuk kehidupannya sehari-hari. Termasuk didalamnya merupakan sistem dan kebijakan ekonomi, agenda pembangunan, norma sosial, serta kebijakan politik dan sosial.
Lebih jauh, WHO juga menyatakan bahwa dalam Aplikasi standar kesehatan, beberapa kriteria wajib diperhatikan, yakni:
Adapun beberapa dasar yang menguatkan pentingnya kesehatan dalam pembangunan Bisa dirumuskan sebagai berikut:
di tataran realita, dibeberapa negara (termasuk Indonesia) masih terdapat kelompok masyarakat tertentu yang rentan terhadap masalah kesehatan. Kondisi ini biasanya dijumpai didaerah rural (pedesaan) yang belum terjangkau oleh sarana transportasi dan fasilitas kesehatan. Alhasil, wilayah tersebut di umumya mempunyai kerentanan terhadap penyakit serta angka kematian (mortality rate) yang tinggi.
Lebih lanjut, kesehatan juga terkait langsung dengan pendidikan, sebab semakin sehat individu, semakin besar kesempatan yang ia miliki untuk menyerap ilmu pengetahuan. Selanjutnya, semakin sehat seseorang, semakin tinggi juga produktivitasnya.
Selain itu, semakin sehat individu, semakin tinggi pula usia Asa hidup, yang di gilirannya akan menurunkan gen sehat tersebut kepada generasi berikutnya.
Oleh Sebab kesehatan merupakan hak asasi manusia, maka sudah menjadi tanggungjawab negara untuk menyediakan sarana dan prasarana kesehatan, mulai dari tenaga medis (dari sisi kuantitas dan kualitas), layanan kesehatan prima, sarana obat-obatan yang memadai, serta fasilitas penunjang kesehatan lainnya.
Yang juga wajib mendapatkan perhatian merupakan penyediaan nutrisi bergizi kepada masyarakat, terutama untuk ibu hamil dan anak-anak. Sarana layanan kesehatan lini pertama, seperti puskesmas dan posyandu wajib diberdayakan dan Bisa menjangkau daerah-daerah terpencil, dengan demikian Bisa menutup kesenjangan dengan wilayah perkotaan (mengeliminasi disparitas rural sector-urban sector) dalam hal pelayanan kesehatan.
Sebagai kesimpulan, selain pendidikan, kesehatan merupakan elemen utama pengembangan kualitas sumberdaya manusia. Kesehatan yang berkualitas mampu melonjakkan usia Asa hidup, menurunkan angka kematian, serta melonjakkan produktivitas. Sehingga di gilirannya, peningkatan produktivitas tersebut mampu diberdayakan untuk mengakselerasi roda pembangunan menuju kesejahteraan. **
Artikel Ekonomi :
Memahami Konsep Kemiskinan
Hakikat Pembangunan Manusia (Human Development)
Kesehatan, Pendidikan, dan Kesetaraan Gender dalam Sustainable Development Goals
Sustainable Development Goals: mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan
Dalam situs resminya di www.who.int/en/, organisasi kesehatan dunia (the entire world Health Organization/WHO) mendefinisikan kesehatan (health) sebagai “A state of complete physical, mental, in addition to also social well-being in addition to also not merely the absence of disease in addition to also infirmity.”
bila diterjemahkan dengan cara bebas, kurang lebih dinyatakan bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dengan cara menyeluruh mencakup fisik, mental, dan sosial dari individu, yang bukan semata-mata karena tiadanya penyakit dan kerentanan terhadap penyakit.
bila dijabarkan lebih lanjut, ada tiga kategori kesehatan yang disebutkan dalam definisi tersebut, yakni:
- kesehatan fisik.
- kesehatan mental.
- kesehatan sosial.
Sementara kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu mempunyai kesadaran akan adanya potensi didalam dirinya, yang Bisa digunakan untuk mengatasi beban mental (stress) dalam hidup, untuk Bisa bekerja dengan produktif, serta mampu membagikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Berikutnya, kesehatan sosial digambarkan sebagai keadaan individu dimana ia lahir, tumbuh, bekerja, dan hidup dalam suatu sistem yang membentuk kehidupannya sehari-hari. Termasuk didalamnya merupakan sistem dan kebijakan ekonomi, agenda pembangunan, norma sosial, serta kebijakan politik dan sosial.
Lebih jauh, WHO juga menyatakan bahwa dalam Aplikasi standar kesehatan, beberapa kriteria wajib diperhatikan, yakni:
- Non diskriminasi. Upaya pencapaian standar kesehatan tidak boleh membeda-bedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, dan perbedaan lain.
- Ketersediaan. Berupa tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai serta layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas.
- Aksesibilitas. Artinya pencapaian standar kesehatan wajib Bisa diakses oleh semua pihak.
- Kualitas. Ini menyangkut standar fasilitas kesehatan, pelayanan kesehatan, serta produk-produk kesehatan.
- Akuntabilitas. Dalam arti bahwa upaya pencapaian standar kesehatan tersebut wajib Bisa dipertanggungjawabkan.
- Universalitas. Hal ini mengandung makna bahwa segala upaya mewujudkan standar kesehatan diberlakukan untuk semua individu dimanapun dia berada.
Adapun beberapa dasar yang menguatkan pentingnya kesehatan dalam pembangunan Bisa dirumuskan sebagai berikut:
- bahwa pencapaian standar tertinggi kesehatan merupakan hak asasi setiap individu tanpa membeda-bedakan suku, agama, kepentingan politik, ataupun kondisi ekonomi dan sosial.
- bahwa ketimpangan dalam mempromosikan kesehatan dan penanggulangan penyakit akan berkorelasi negatif dengan kemajuan pembangunan.
- bahwa kesehatan merupakan aset sekaligus sumberdaya untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan sosial.
- bahwa indikator kesehatan berhubungan erat dengan kinerja perekonomian dan kesejahteraan suatu bangsa.
di tataran realita, dibeberapa negara (termasuk Indonesia) masih terdapat kelompok masyarakat tertentu yang rentan terhadap masalah kesehatan. Kondisi ini biasanya dijumpai didaerah rural (pedesaan) yang belum terjangkau oleh sarana transportasi dan fasilitas kesehatan. Alhasil, wilayah tersebut di umumya mempunyai kerentanan terhadap penyakit serta angka kematian (mortality rate) yang tinggi.
Lebih lanjut, kesehatan juga terkait langsung dengan pendidikan, sebab semakin sehat individu, semakin besar kesempatan yang ia miliki untuk menyerap ilmu pengetahuan. Selanjutnya, semakin sehat seseorang, semakin tinggi juga produktivitasnya.
Selain itu, semakin sehat individu, semakin tinggi pula usia Asa hidup, yang di gilirannya akan menurunkan gen sehat tersebut kepada generasi berikutnya.
Oleh Sebab kesehatan merupakan hak asasi manusia, maka sudah menjadi tanggungjawab negara untuk menyediakan sarana dan prasarana kesehatan, mulai dari tenaga medis (dari sisi kuantitas dan kualitas), layanan kesehatan prima, sarana obat-obatan yang memadai, serta fasilitas penunjang kesehatan lainnya.
Yang juga wajib mendapatkan perhatian merupakan penyediaan nutrisi bergizi kepada masyarakat, terutama untuk ibu hamil dan anak-anak. Sarana layanan kesehatan lini pertama, seperti puskesmas dan posyandu wajib diberdayakan dan Bisa menjangkau daerah-daerah terpencil, dengan demikian Bisa menutup kesenjangan dengan wilayah perkotaan (mengeliminasi disparitas rural sector-urban sector) dalam hal pelayanan kesehatan.
Sebagai kesimpulan, selain pendidikan, kesehatan merupakan elemen utama pengembangan kualitas sumberdaya manusia. Kesehatan yang berkualitas mampu melonjakkan usia Asa hidup, menurunkan angka kematian, serta melonjakkan produktivitas. Sehingga di gilirannya, peningkatan produktivitas tersebut mampu diberdayakan untuk mengakselerasi roda pembangunan menuju kesejahteraan. **
Artikel Ekonomi :
Memahami Konsep Kemiskinan
Hakikat Pembangunan Manusia (Human Development)
Kesehatan, Pendidikan, dan Kesetaraan Gender dalam Sustainable Development Goals
Sustainable Development Goals: mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan
Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Kesehatan sebagai Investasi Pembangunan Yang wajib Kita Ketahui"
Posting Komentar