. Ongkos Kebakaran Hutan dan Tanah Yang wajib Kita Ketahui - Artikel Pendidikan Ekonomi

Ongkos Kebakaran Hutan dan Tanah Yang wajib Kita Ketahui


inti mendasar mengenai materi Ongkos Kebakaran Hutan dan Tanah, bahwa setiap warga negeri wajib mempunyai kepahaman seputar pembahasan ekonomi, hal ini erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. Misalnya, karir paling populer yang Bisa dikejar kebanyakan dengan gelar ekonomi. Penelitian yang berbeda cenderung menemukan nilai gaji lulusan ekonomi cukup dibayar dengan bagus. Ini mengajarkan kita bagaimana Tutorial membuat pilihan, yang sangat penting dalam bisnis.


Ongkos Kebakaran Hutan dan Tanah


Masih berkaitan dengan permasalahan lingkungan, tulisan ini akan membahas mengenai kebakaran hutan dan Tanah yang terjadi dibeberapa wilayah di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Pertama kita akan mempelajari penyebab terjadinya kebakaran hutan dan Tanah, lalu kerugian yang ditimbulkannya, upaya-upaya yang dilakukan dalam menanganinya, serta pencegahan supaya kejadian tersebut tidak berulang.

Ongkos Kebakaran Hutan dan Tanah
Mengutip pernyataan dari Badan Nasional Penanggulangan Bala (BNPB), disebutkan bahwa kebakaran hutan dan Tanah di Indonesia di 2017 memakan tak kurang dari 2,090 hektar, setara dengan 32 kali wilayah DKI Jakarta atau empat kali Pulau Bali (CNN Indonesia, BNPB: Kebakaraan Hutan 2017 Seluas 32 Wilayah DKI Jakarta, 31 Oktober 2017). Dinyatakan juga bahwa kejadian kebakaran hutan tersebut merata di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera, Kalimantan, hingga Papua.

Sumber yang sama mengungkapkan bahwa kerugian negara untuk penanganan kebakaran hutan di wilayah Riau aja mencapai Rp 20 triliun; jumlah ini jauh lebih besar daripada kerugian karena korupsi di kurun 2010-2014, yang berada dikisaran Rp 1.1 triliun (sesuai keterangan Indonesian Corruption Watch).

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab kebakaran hutan. Menurut Data Kejadian Bala Kebakaran Hutan dan Tanah, yang dimuat dalam geospsial.bnpb.go.id, terdapat dua faktor utama penyebab kebakaran hutan dan Tanah, yakni faktor alam dan faktor manusia.

Yang pertama yaitu faktor alam, contohnya antara lain adanya musim kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan di tanah dan pepohonan. Hal ini memicu kenaikan suhu udara di area hutan; dan akibatnya, percikan api Bisa muncul sewaktu-waktu apabila ada dua dahan pepohonan yang saling bergesekan.

Faktor kedua yaitu faktor manusia, motifnya bervariasi, mulai dari kelalaian, misalnya membuang puntung rokok yang masih menyala dikawasan hutan, atau dengan unsur kesengajaan dengan tujuan tertentu, seperti kasus pembakaran hutan oleh kelompok masyarakat setempat untuk membuka Tanah pertanian dan/atau pemukiman. Ada juga (dan ini yang disinyalir terjadi beberapa waktu terakhir ini) yang berkaitan dengan motif ekonomi.

Beberapa laporan media dan penelitian mengungkapkan bahwa tujuan yang disasar oleh kelompok kepentingan ekonomi yaitu untuk membuka Tanah perkebunan sawit. Seperti diketahui bahwa ongkos untuk membuka hutan, apabila dilakukan dengan cara legal/resmi, biaya per hektarnya kurang lebih mencapai Rp 3-4 juta; sedangkan bila dilakukan dengan membakar Tanah, untuk luas yang sama hanya dibutuhkan dana sekitar Rp 0-800 ribu.

bila melihat catatan sejarah, kebakaran hutan di Indonesia sudah terjadi berulang kali. Menurut suatu studi, di 1982-1983 terjadi kebakaran hutan di Indonesia, khususnya di Kalimantan, dengan Tanah terbakar seluas 5 juta hektar. setelah itu selama 1997-1998, kebakaran hutan meliputi kawasan Sumatera, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, serta Papua, dengan area mencakup 9.5 juta hektar. Dari kejadian tersebut, penyebab utamanya yaitu pengalihfungsian hutan dan Tanah menjadi ladang dan/atau pemukiman penduduk.

Kebakaran hutan dan Tanah tidak hanya terjadi di Indonesia. Berikut beberapa contohnya. Diwilayah Afrika. Dikawasan ini, setiap tahun diperkirakan terjadi kebakaran hutan savanna (padang rumput) dengan luas rata-rata mencapai 168 juta hektar. Angka ini setara dengan 17% total daratan Afrika. Penelitian mencatat bahwa kebakaran hutan dan Tanah disinyalir karena perbuatan sengaja oleh pihak tertentu, biasanya dengan alasan untuk membuka ladang dan pemukiman. (Goldammer, Forest Fires, A Global Perspective, 2007).

Contoh berikutnya yaitu Portugal. Menurut studi, di masa antara 1980-2004, lebih dari 2.7 juta hektar Tanah di Portugal mendapatkan kebakaran. Ini membuatnya menjadi salah satu negara dengan tingkat kejadian kebakaran yang tinggi di Eropa.

Selain memperburuk tingkat kesuburan tanah; dengan cara ekonomi, kerugian yang dialami setara € 300 juta/tahun selama kurun 2002-2006, termasuk hilangnya potensi ekonomi dari sektor perhutanan, tercemarnya sumber air tanah, dan besarnya cakupan kerusakan hutan wisata alam.

Dari sisi sosial, kebakaran hutan tersebut menyebabkan kerusakan di lingkungan tempat tinggal dan kesehatan manusia. Tercatat ada 21 orang meninggal karena kebakaran hutan di 2003, dan ratusan orang lainnya mesti mendapatkan perawatan karena keracunan asap dan penyakit terkait lainnya.

Kebakaran hutan juga dialami Yunani di 2007 lalu. Kerusakan hutan karena kebakaran meliputi area seluas 270 ribu hektar area hutan, Tanah tanaman zaitun (olive groves), serta Tanah pertanian. Melihat perbandingan dengan luas negara Yunani, kejadian ini menjadi kejadian terburuk selama dasawarsa tersebut. Kerugian terutama dialami oleh habitat satwa yang hidup di area tesebut, lalu kerusakan hutan taman nasional, serta peningkatan suhu udara yang mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat.

Dari sisi ekonomi, catatan Forum Standard & Poors menyebut kerugian karena kerusakan hutan mencapai € 3-5 milliar. Sektor pariwisata merupakan sektor terdampak paling besar, sebab Yunani merupakan salah satu destinasi wisata terkenal di Eropa.

setelah itu dari sisi sosial, tercatat 76 jiwa meninggal karena kebakaran itu, tidak termasuk ratusan orang yang kehilangan tempat tinggal (Policy Department Economic as well as also Scientific Policy, Forest Fires: causes as well as also contributing factors in Europe, 2008).

Beberapa contoh diatas menggambarkan dahsyatnya dampak kebakaran hutan dan Tanah. Berbagai aspek kehidupan manusia terkena imbas, dengan nilai ekonomi yang tidak Bisa dikatakan sedikit. Nah, bagaimana upaya menanggulangi masalah kebakaran hutan beserta pencegahannya akan kita bahas di tulisan berikutnya. **

Artikel Ekonomi :
Melestarikan Hutan Merawat Peradaban
Menangani Kebakaran Hutan, Menyelamatkan Ekosistem Kehidupan
SDGs: isu perubahan iklim, sumberdaya kelautan, dan ekosistem bumi
Faktor Lingkungan Dalam Perekonomian
logo
Berbagi Ilmu Itu Indah.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Subscribe Our Newsletter

    Related Posts

    Buka Komentar
    Tutup Komentar

    Belum ada Komentar untuk "Ongkos Kebakaran Hutan dan Tanah Yang wajib Kita Ketahui"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel