. Sejarah Perkembangan Bank Sentral Eropa (The European Central Bank) Yang wajib Kita Baca - Artikel Pendidikan Ekonomi

Sejarah Perkembangan Bank Sentral Eropa (The European Central Bank) Yang wajib Kita Baca


Pengetahuan mendasar dari materi Sejarah Perkembangan Bank Sentral Eropa (The European Central Bank), bahwa setiap warga negeri wajib mempunyai kemampuan pemahaman seputar pembahasan ekonomi, hal ini erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. Misalnya, karir paling populer yang Bisa dikejar kebanyakan dengan gelar ekonomi. Penelitian yang berbeda cenderung menemukan nilai gaji lulusan ekonomi cukup dibayar dengan bagus. Ini mengajarkan kita bagaimana Tutorial membuat pilihan, yang sangat penting dalam bisnis.


Sejarah Perkembangan Bank Sentral Eropa (The European Central Bank)


Tidak jauh berbeda dengan The Federal Reserve, sejarah yang menjadi latar belakang hadirnya the European Central Bank/ECB (Bank Sentral Eropa) juga terjadi dalam jangka waktu yang lama. Sebelum hingga kepada ECB, terlebih dahulu kita akan memelajari cikal bakal terbentuknya komunitas Uni Eropa (the European Union) di 1952.

Sejarah Perkembangan Bank Sentral Eropa (The European Central Bank)
di saat itu, dengan dimotori oleh Belgia, Jerman, Perancis, Italia, Luxemburg, dan Belanda, dibentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan komoditas tertentu yang bernama the European Coal in addition to also Steel Community (ECSC).

Dalam perkembangannya, untuk memperluas area kerjasama antar negara, maka di awal 1958 keenam negara tersebut membentuk the European Economic Community (EEC) yang dituangkan dalam kesepakatan Treaties of Rome. EEC menjadi awal terintegrasinya perekonomian negara-negara Eropa. Meski demikian, kala itu belum ada pemikiran untuk membentuk mata uang bersama (Scheller, H, The European Central Bank, History, Role in addition to also Functions, 2006).

Melalui EEC inilah setelah itu mulai digagas penggunaan mata uang tunggal Eropa, di saat itu bernama the Economic in addition to also Monetary Union (EMU), dengan tujuan untuk memudahkan transaksi perdagangan antar negara. di 1969, gagasan ini dituangkan dalam suatu rencana yang disebut Barre Plan.

Setelah melalui periode waktu yang cukup lama, akhirnya disepakati bahwa EMU akan dilakukan dalam tiga tahap: yang pertama mulai 1990, dengan menghapus semua Anggaran yang menghambat lalu-lintas perdagangan barang dan jasa, serta pergerakan individu antar negara. setelah itu fase kedua di 1994 dengan membentuk the European Monetary Institute (EMI) yang menjadi cikal bakal the European Central Bank (ECB).

Lantas di Juni 1998 dibentuklah the European Central Bank, yang tugas pertamanya yaitu mempersiapkan kerangka kerja operasional untuk kebijakan moneter tunggal yang akan dimulai di awal tahun berikutnya. Dan akhirnya di 1 Januari 1999, dengan cara resmi Euro menjadi mata uang tunggal negara-negara anggota Euro Area.

Adapun fungsi Bank Sentral Eropa antara lain menjadi pusat pengambilan keputusan berkaitan dengan kebijakan moneter, memastikan diimplementasikannya keputusan, mempunyai kewenangan sebagai regulator, serta menginisiasi peraturan-peraturan disektor moneter dan perbankan.

Sementara untuk menjaga stabilitas finansial di kawasan, ECB melaksanakannya melalui analisa ekonomi dan analisa moneter. Analisa ekonomi mendasarkan diri di kondisi ekonomi dan finansial. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan harga dalam kaitannya dengan permintaan dan penawaran barang. Disisi lain analisa moneter dipakai untuk mencermati perkembangan sektor moneter termasuk besaran inflasi (European Central Bank, Facts: The European Central Bank, The Eurosystem, The European System of Central Banks, 2006).

Terintegrasinya negara-negara dikawasan tersebut membuat Euro Area menjadi kekuatan yang sangat diperhitungkan dalam perdagangan internasional. Berikut akan kita simak data terakhir dari Bank Dunia mengenai perekonomian 19 negara yang tergabung dalam Uni Eropa.

di 2014, produk domestik bruto (GDP) Euro Area tercatat sebesar US$ 13.4 triliun. Dengan total populasi berkisar di angka 338.7 juta, maka pendapatan per kapita di tahun tersebut kurang lebih sebesar US$ 39,162. Dengan kekuatan ekonomi sebesar ini, Euro Area menjadi penantang yang sangat serius untuk Amerika Serikat dan Jepang sebagai jawara kekuatan ekonomi dunia (data.worldbank.org).

Selanjutnya kita akan melihat bagaimana upaya ECB menghadapi krisis ekonomi 2007-2008 yang menghantam Eropa.

di saat itu, setelah bangkrutnya Lehman Brothers ada kekhawatiran bahwa hal tersebut akan berdampak juga di korporasi-korporasi di Eropa. Ini membuat ECB cepat menjalankan tindakan awal melalui analisa atas dampak utang-utang negara Euro Area terhadap stabilitas kawasan.

Lalu ECB meninjau ulang kebijakan yang telah ada sebelumnya, termasuk besaran suku bunga (minimum bid rate) yang berlaku. Dari berbagai analisa tersebut, diputuskanlah kebijakan pemangkasan suku bunga dengan tujuan menggairahkan perekonomian disektor riil. Perubahan juga dilakukan dengan pelonggaran ketentuan mengenai syarat-syarat utang perbankan untuk mengurangi beban yang wajib ditanggung debitur.

Tidak hingga disitu aja, ternyata krisis di Eropa berlanjut di 2010 saat Yunani mendapatkan gagal bayar (default), karena salah pengelolaan pemerintahan. Melalui serangkaian dinamika perdebatan dan diwarnai konflik politik domestik, hingga isu keluarnya Yunani dari Euro (Grexit), akhirnya Yunani mendapatkan bantuan (bail out) dengan skema yang telah disepakati oleh ECB dan negara Euro Area.

Persoalan belum berhenti juga, Sebab sejak 2013-2017 perekonomian dunia mendapatkan perlambatan, ditambah dengan isu perang mata uang (currency war), dimana negara-negara berlomba-lomba menurunkan tingkat suku bunga untuk menarik investor asing masuk berinvestasi, termasuk saat China memotong nilai tukar Yuan terhadap US Dollar, suatu kebijakan yang dianggap tidak lazim di perekonomian modern.

Dan perkembangan terakhir yaitu keputusan yang juga tidak kalah mengejutkan, yakni ECB memberlakukan suku bunga negatif, hingga minus 0.04% untuk mendorong perekonomian disektor riil (The Wall Street Journal, ECB Cuts Rates in addition to also Expands Stimulus – Recap, Mar 10, 2018). Keputusan ini mengundang perdebatan panjang. Namun begitu, seperti yang pernah kita pelajari jauh sebelum ini bahwa setiap keputusan ekonomi yang penting dan berdampak luas, hampir pasti selalu mendatangkan pro dan kontra.

Demikian inti-inti yang berkenaan dengan sejarah perkembangan dan peran Bank Sentral Eropa di stabilitas perekonomian Euro Area. **

Artikel Ekonomi :
Kebijakan Moneter: tinjauan dasar
Bank Sentral dan Kebijakan Moneter
ASEAN Dalam Perekonomian Global
Devaluasi Yuan: mengapa menjadi sorotan?
logo
Berbagi Ilmu Itu Indah.
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Instagram
  • Subscribe Our Newsletter

    Related Posts

    Buka Komentar
    Tutup Komentar

    Belum ada Komentar untuk "Sejarah Perkembangan Bank Sentral Eropa (The European Central Bank) Yang wajib Kita Baca"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel