Mencegah dan Menanggulangi Masalah Banjir Yang wajib Kita Tau
Hal mendasar mengenai materi Mencegah dan Menanggulangi Bala Banjir, bahwa setiap masyarakat negeri wajib mempunyai kepahaman seputar pembahasan ekonomi, hal ini erat kaitannya dengan kemajuan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. wajib dicatat bahwa gaji lulusan ekonomi termasuk yang tertinggi dari disiplin apapun. Ekonomi mengajarkan bagaimana membuat keputusan yang tepat. Ini mengajarkan kita bagaimana Tutorial membuat pilihan, yang sangat penting dalam bisnis.
Mencegah dan Menanggulangi Bala Banjir
Ulasan kali ini berkaitan dengan permasalahan lingkungan, khususnya mengenai Bala (disaster). Apabila di tulisan sebelumnya kita membahas mengenai Bala kekeringan, maka artikel ini akan membicarakan mengenai Bala banjir (flood disaster).
Pertama-tama kita wajib memahami terlebih dahulu mengenai pengertian banjir. di hakikatnya, banjir merupakan peristiwa alam dimana kuantitas air di permukaan tanah melebihi ambang batas normal. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya banjir, yakni:
Selain Sebab faktor alam, peran manusia juga turut mempengaruhi terjadinya banjir. Adapun faktor manusia yang menjadi penyebab Bala banjir antara lain:
Di wilayah tertentu di dunia, banjir (dalam kadar normal) biasanya justru dinantikan, misalnya di beberapa area di benua Afrika, dimana kondisi tanah cenderung kering dan gersang. Dalam hal ini, peristiwa banjir Bisa menyumbang persediaan air, bagus untuk penduduk setempat, tumbuh-tumbuhan, ataupun binatang ternak. Disamping itu, tanah yang terkena dampak banjir Bisa menjadi lunak dan gembur, sehingga Bisa dimanfaatkan untuk Tanah tanaman produksi.
Namun demikian, dalam banyak hal Bala banjir lebih sering membawa dampak negatif. Selain mengganggu aktivitas manusia, banjir dalam skala tertentu menyebabkan kerusakan di bangunan, jalan, rumah, bahkan berdampak langsung di kesehatan dan nyawa manusia.
Beberapa laporan dibawah ini menunjukkan daya rusak Bala banjir yang menimpa beberapa wilayah di dunia.
di pertengahan 2005 terjadi banjir bandang yang diakibatkan oleh topan Katrina di Amerika Serikat. karena Bala banjir ini, total kerugian yang dialami senilai US$ 0 milliar, belum termasuk korban jiwa. Menurut otoritas setempat, peristiwa ini merupakan salah satu Bala banjir terburuk sepanjang sejarah Amerika Serikat.
Lebih lanjut, menurut the United States Geological Survey (USGS) Bala alam banjir di negara itu menimbulkan korban jiwa rata-rata sebanyak 140 orang setiap tahunnya, dengan kerugian aset (rumah, bangunan, jalan raya, dsb) tak kurang dari US$ 6 milliar (USGS Science Helps Build Saver Communities, Flood Hazard-A National Threat, Fact Sheet, January 2006).
Berikutnya, menurut keterangan pemerintah setempat, peristiwa banjir yang melanda ibukota Indonesia, Jakarta di awal 2017, telah mengakibatkan kerugian tak kurang dari Rp 1.5 tilliun per hari. Angka ini diperoleh dari beberapa aspek kerugian, antara lain tidak beroperasinya sektor perdagangan (toko, kios, restoran), rusaknya persediaan barang dagangan/stok produksi, setelah itu terhambatnya operasional usaha (perkantoran dan perusahaan), tidak beroperasinya moda transportasi umum, serta kendala terkait lainnya (www.republika.co.id, Kerugian karena Banjir, Kamis, 12 Pebruari 2017).
Negara-negara di kawasan Asia juga tidak sedikit yang menemui Bala banjir dengan skala kerusakan masif. Bangladesh, April 1991, menemui Bala banjir bandang karena badai tropis hingga menelan korban lebih dari 130 ribu jiwa. Sementara di wilayah lain, di 1998 China menderita kerugian setara dengan US$ 30 milliar karena musibah banjir yang menimpa negara tersebut.
Yang juga tidak kalah dahsyat yaitu peristiwa banjir yang menimpa Mumbai, India di pertengahan Juli 2005. Musibah banjir kala itu mengakibatkan kematian tak kurang dari 1,000 orang dengan kerugian ekonomi senilai US$ 750 juta.
setelah itu, apabila dilihat dari kategorinya, terdapat jenis-jenis banjir yang dengan cara umum dikenal, diantaranya:
Sementara untuk mencegah supaya banjir tidak terjadi, atau setidaknya mengurangi dampak meluasnya kerusakan karena banjir, upaya mitigasi Bala banjir dilakukan dengan:
Setiap negara mempunyai program pencegahan dan penanggulangan Bala sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Namun beberapa hal prinsip wajib dilaksanakan dalam upaya pengelolaan lingkungan untuk mencegah datangnya Bala banjir, yakni:
Kesimpulannya, Bala banjir Bisa datang kapan dan dimana aja. Langkah pencegahan dini menjadi alternatif pertama supaya kejadian banjir Bisa diantisipasi; namun bila banjir sudah terjadi, maka kesigapan unit siaga Bala menjadi faktor penting dalam penanganan dampak banjir. **
Artikel Ekonomi :
saat Bala Kekeringan Melanda
Melestarikan Hutan, Merawat Peradaban
Perkenalkan: Environmental Economics
Faktor Lingkungan dalam Perekonomian
Pertama-tama kita wajib memahami terlebih dahulu mengenai pengertian banjir. di hakikatnya, banjir merupakan peristiwa alam dimana kuantitas air di permukaan tanah melebihi ambang batas normal. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya banjir, yakni:
- jumlah debit air yang meningkat di sungai.
- hujan dengan intensitas tinggi dan terjadi dalam waktu relatif singkat.
- masuknya air dari Bahari ke daratan.
Selain Sebab faktor alam, peran manusia juga turut mempengaruhi terjadinya banjir. Adapun faktor manusia yang menjadi penyebab Bala banjir antara lain:
- adanya kegiatan penebangan hutan dengan cara liar (illegal logging), sehingga mengurangi kemampuan hutan (pepohonan) menahan dan menyerap air hujan.
- terjadinya sedimentasi di bibir sungai yang dikarenakan oleh adanya bangunan rumah, gedung, dan bangunan lain yang didirikan tanpa memperhatikan lingkungan.
Di wilayah tertentu di dunia, banjir (dalam kadar normal) biasanya justru dinantikan, misalnya di beberapa area di benua Afrika, dimana kondisi tanah cenderung kering dan gersang. Dalam hal ini, peristiwa banjir Bisa menyumbang persediaan air, bagus untuk penduduk setempat, tumbuh-tumbuhan, ataupun binatang ternak. Disamping itu, tanah yang terkena dampak banjir Bisa menjadi lunak dan gembur, sehingga Bisa dimanfaatkan untuk Tanah tanaman produksi.
Namun demikian, dalam banyak hal Bala banjir lebih sering membawa dampak negatif. Selain mengganggu aktivitas manusia, banjir dalam skala tertentu menyebabkan kerusakan di bangunan, jalan, rumah, bahkan berdampak langsung di kesehatan dan nyawa manusia.
Beberapa laporan dibawah ini menunjukkan daya rusak Bala banjir yang menimpa beberapa wilayah di dunia.
di pertengahan 2005 terjadi banjir bandang yang diakibatkan oleh topan Katrina di Amerika Serikat. karena Bala banjir ini, total kerugian yang dialami senilai US$ 0 milliar, belum termasuk korban jiwa. Menurut otoritas setempat, peristiwa ini merupakan salah satu Bala banjir terburuk sepanjang sejarah Amerika Serikat.
Lebih lanjut, menurut the United States Geological Survey (USGS) Bala alam banjir di negara itu menimbulkan korban jiwa rata-rata sebanyak 140 orang setiap tahunnya, dengan kerugian aset (rumah, bangunan, jalan raya, dsb) tak kurang dari US$ 6 milliar (USGS Science Helps Build Saver Communities, Flood Hazard-A National Threat, Fact Sheet, January 2006).
Berikutnya, menurut keterangan pemerintah setempat, peristiwa banjir yang melanda ibukota Indonesia, Jakarta di awal 2017, telah mengakibatkan kerugian tak kurang dari Rp 1.5 tilliun per hari. Angka ini diperoleh dari beberapa aspek kerugian, antara lain tidak beroperasinya sektor perdagangan (toko, kios, restoran), rusaknya persediaan barang dagangan/stok produksi, setelah itu terhambatnya operasional usaha (perkantoran dan perusahaan), tidak beroperasinya moda transportasi umum, serta kendala terkait lainnya (www.republika.co.id, Kerugian karena Banjir, Kamis, 12 Pebruari 2017).
Negara-negara di kawasan Asia juga tidak sedikit yang menemui Bala banjir dengan skala kerusakan masif. Bangladesh, April 1991, menemui Bala banjir bandang karena badai tropis hingga menelan korban lebih dari 130 ribu jiwa. Sementara di wilayah lain, di 1998 China menderita kerugian setara dengan US$ 30 milliar karena musibah banjir yang menimpa negara tersebut.
Yang juga tidak kalah dahsyat yaitu peristiwa banjir yang menimpa Mumbai, India di pertengahan Juli 2005. Musibah banjir kala itu mengakibatkan kematian tak kurang dari 1,000 orang dengan kerugian ekonomi senilai US$ 750 juta.
setelah itu, apabila dilihat dari kategorinya, terdapat jenis-jenis banjir yang dengan cara umum dikenal, diantaranya:
- Flash floods. Flash floods yaitu banjir yang terjadi dengan cara cepat, biasanya di dataran rendah. Kejadian ini di umumnya diawali dengan hujan yang sangat lebat, Bisa juga disertai dengan runtuhnya bendungan atau dam penahan air, dan faktor-faktor lain yang mempercepat proses terjadinya banjir.
- River flood. Banjir seperti ini biasanya terjadi Sebab sungai tidak muat lagi menampung air, sehingga air meluber memenuhi wilayah disekitarnya. Peristiwa ini biasanya didahului dengan intensitas hujan yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lama.
- Coastal floods. Banjir jenis ini terjadi apabila ada badai tropis yang membawa air Bahari masuk ke daratan. Coastal floods juga Bisa muncul karena adanya tsunami seperti yang melanda Jepang di pertengahan Maret 2011. di saat itu Bala banjir karena tsunami dengan kekuatan lebih dari 8 skala richter meluluh-lantakkan sisi timur Bahari Jepang, terutama di wilayah Fukushima, dengan total korban jiwa tak kurang dari 15,000 orang.
- Urban floods. Banjir jenis ini terjadi di kawasan perkotaan, terutama sebagai karena buruknya sistem drainase kota, sehingga gerimis kecil sekalipun Bisa menyebabkan genangan air.
Sementara untuk mencegah supaya banjir tidak terjadi, atau setidaknya mengurangi dampak meluasnya kerusakan karena banjir, upaya mitigasi Bala banjir dilakukan dengan:
- mempelajari proses awal munculnya Bala.
- mengembangkan sistem peringatan dini Bala banjir (flood-disasters early warning system).
- membangun sistem prakiraan banjir dengan cara tepat dan akurat.
- memaksimalkan peran otoritas lokal dan nasional dalam menanggulangi dampak banjir.
Setiap negara mempunyai program pencegahan dan penanggulangan Bala sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Namun beberapa hal prinsip wajib dilaksanakan dalam upaya pengelolaan lingkungan untuk mencegah datangnya Bala banjir, yakni:
- menjaga sungai tetap bersih dan mengalir, antara lain dengan tidak membuang sampah dan kotoran lain kedalam sungai, setelah itu dengan program pengawaan (monitoring program) dengan cara rutin untuk memastikan ada/tidaknya masalah, bagus di aliran air sungai ataupun daerah sekitarnya.
- mengajak masyarakat setempat untuk terlibat dengan cara aktif dalam menjaga kelestarian sungai sebagai lingkungan yang terintegrasi dengan kehidupan mereka.
- memantau saluran air (khususnya diperkotaan) untuk mengurangi kemungkinan terjadinya banjir atau genangan air yang Bisa mengganggu aktivitas masyarakat.
- mempersiapkan unit siaga banjir setiap saat, sehingga apabila banjir terjadi, pertolongan dan penanganan kepada korban banjir Bisa dilakukan dengan cara efektif.
Kesimpulannya, Bala banjir Bisa datang kapan dan dimana aja. Langkah pencegahan dini menjadi alternatif pertama supaya kejadian banjir Bisa diantisipasi; namun bila banjir sudah terjadi, maka kesigapan unit siaga Bala menjadi faktor penting dalam penanganan dampak banjir. **
Artikel Ekonomi :
saat Bala Kekeringan Melanda
Melestarikan Hutan, Merawat Peradaban
Perkenalkan: Environmental Economics
Faktor Lingkungan dalam Perekonomian
Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "Mencegah dan Menanggulangi Masalah Banjir Yang wajib Kita Tau"
Posting Komentar